Taman Wisata Borobudur Siapkan Homestay di 20 Desa

Candi Borobudur.
Sumber :
  • REUTERS/Andreas Fitri Atmoko/Antara Foto

VIVA.co.id – PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) merupakan salah satu objek wisata yang banyak diminati wisatawan domestik maupun mancanegara.

Chattra Penting Dipasang karena Dinilai Sebagai Salah Satu Ikon Candi Borobudur

TWC menargetkan dua juta wisatawan mancanegara (wisman). Demi memberi kenyamanan wisatawan yang berkunjung, pihak pengelola kawasan wisata Borobudur kini tengah membangun desa wisata sekaligus homestay.

"Bulan ini, sudah tiga desa yang memiliki homestay baru. Berarti sudah ada tambahan 60 kamar. Diharapkan pada 2017 ini, pembangunan homestay untuk 20 desa bisa tuntas," ujar Direktur Utama PT TWC Edy Setijono, dalam siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Rabu, 8 Maret 2017.

BRIN Diminta Koordinasi dengan Kemendikbud soal Pemasangan Catra Borobudur

Homestay yang dibangun oleh badan usaha milik negara ini menelan biaya Rp70 juta per kamar. Jika satu desa 20 kamar, dana yang dikucurkan sebesar Rp1,5 miliar per desa. Dengan biaya sebesar itu, bangunan homestay pun terlihat cantik.

Homestay ini benar-benar bangunan baru dengan desain khusus. Bukan meng-upgrade yang sudah ada. Kami ingin membuat standardisasi dengan membuat baru sebagai contoh. Kami kejar-kejaran dengan waktu,” tuturnya.

Pakar dan Akademisi Sarankan Chattra Segera Dipasang di Candi Borobudur

Homestay ini dibangun di lahan desa atau tanah milik warga yang bisa dikerjasamakan. Upaya ini dilakukan agar masyarakat ikut merasakan kue pembangunan di sektor pariwisata. Masyarakat pun benar-benar disiapkan agar menjadi tuan rumah yang baik bagi wisatawan.

Tyo, panggilan akrab Edy Setijono lantas menguraikan soal target tamu ke Borobudur. Pada 2019 ditargetkan ada dua juta wisatawan mancanegara ke Borobudur.

Atau setidaknya 5.000 wisatawan mancanegara per hari. Jika separuh jumlah tersebut menginap di Borobudur, maka butuh 1.000-2.000 kamar.

“Tentu tak semuanya menginap di hotel. Maka homestay lah yang harus menjadi pilihan. Jika ada 400 kamar homestay, berarti 25 persen tamu menginap di homestay. Artinya, masyarakat langsung ikut menikmati,” katanya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya