Targetkan 1,3 Juta Turis, NTT Pakai Pola 'Charter Flight'

Turis menikmati pemandangan laut di kawasan perairan sekitar pulau Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Rabu (26/4).
Sumber :
  • ANTARA/Adi Lazuardi

VIVA.co.id – Tahun ini, Nusa Tenggara Timur (NTT) menargetkan sebanyak 1,3 Juta wisatawan. Kepala Dinas Pariwisata NTT Marius Ardu Jelamu optimistis dengan target tersebut mengingat mulai banyaknya wisatawan yang melirik NTT sebagai destinasi wisata.

Liburan Lebaran ke Labuan Bajo: Tak Perlu Khawatir, Ini Jaminan Pemerintah!

Hal ini berdasarkan data yang didapat pada tiga tahun belakangan yang menunjukkan jumlah kunjungan yang meningkat secara signifikan. Pada tahun 2014, tercatat jumlah wisatawan mancanegara mencapai 66 ribu dan wisatawan domestik 471 ribu. Namun pada 2016, jumlah wisatawan mancanegara naik menjadi 140 ribu dan wisatawan domestik menjadi 800 ribu.

"Jika ditotal ada 940 ribu wisatawan yang masuk ke NTT. Hampir 1 juta," ungkapnya saat ditemui di Gedung Kementerian Pariwista, Jakarta, Kamis, 5 Juli 2017.

Cari Madu, Warga Rinca Manggarai Barat Digigit Komodo

Dijelaskannya bahwa jumlah kunjungan wisatawan yang masuk ke NTT mengalami kenaikan sebesar 100 persen dari tahun 2014 ke 2016.

"Artinya melihat tren, memang signifikan jumlah kunjungan destinasi wisata ke sana. Ini juga tidak terlepas dari upaya yang saat ini tengah gencar dipromosikan oleh kemenpar dengan dinas Pariwisata provinsi, kabupaten/kota bersama dengan stakeholder pariwisata," ujarnya.

Labuan Bajo Siap Sambut Wisatawan! Temukan Peluang Baru di Webinar Outlook Kepariwisataan NTT

Ia pun melanjutkan bahwa di tahun 2017 ini, NTT menargetkan sebanyak 1,3 juta kunjungan wisatawan ke NTT yang terbagi menjadi 200 ribu yang berasal dari mancanegara dan 1,1 juta yang berasal dari nusantara.

Untuk memuluskan rencana khususnya untuk menggaet wisatawan mancanegara lebih banyak lagi ke NTT, pihaknya berupaya dengan menggunakan pola charter flight, mengingat frekuensi penerbangan langsung yang saat ini sudah banyak baik dari Denpasar-Labuan Bajo sebesar 26 penerbangan tiap harinya sedangkan untuk rute Jakarta-Labuan Bajo jumlah frekuensi penerbangannya setiap hari.

"Kami berusaha untuk pola charter flight di dua bandara di NTT (re: Bandara El Tari Kupang dan Bandara Labuan Bajo). Kami dorong Garuda Indonesia untuk menjadi pioner penerbangan langsung, kalau ada penerbangan langsung ke NTT khususnya Labuan Bajo pasti wisatawan akan banyak sekali masuk ke sana," paparnya.

Dengan begitu, pihaknya pun bersiap untuk kembali membidik wisatawan beberapa negara besar seperti Amerika dan Eropa dari rentang tahun 2014-2016 yang lebih banyak berkunjung ke NTT.

"Pada tahun 2010-2013 wisatawan asal Australia lebih banyak ke NTT setelah itu 2014 polanya bergeser menjadi wisatawan Amerika yang mendominasi kunjungan ke NTT, kemudian disusul oleh negara di Eropa seperti Jerman Belanda, Prancis, Rusia, kemudian disusul dan saat ini wisatawan asal China pun juga melirik NTT sebagai destinasi wisata mereka," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya