Indonesia di Peringkat Terburuk Keberlanjutan Lingkungan

Menteri Pariwisata RI Arief Yahya
Sumber :

VIVA.co.id – Menteri Pariwista, Arief Yahya, mengatakan Indonesia memiliki peringkat buruk dalam hal keberlanjutan lingkungan (environmental sustainability). Ia menyebut, berdasarkan peringkat dalam Travel and Tourism Competitiveness Index World Economic Forum, Indonesia berada pada peringkat 131.

Sandiaga Uno Tegaskan Indonesia Aman Dikunjungi Wisatawan

"Di indeks World Economic Forum kita rangking jelek 131 dari 140 negara," katanya dalam konferensi pers di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Rabu, 2 Agustus 2017.

Dia menyebut dengan rangking yang diraih tersebut, bangsa Indonesia dianggap tidak peka terhadap lingkungan. "Itu penilaian dunia. Kebakaran, pengaturan tata ruang yang tidak teratur dan sebagainya," ucapnya.

Hore! Di Gunung Prau Sudah Ada Posko Kesehatan dan Musala

Arief mengutarakan, rangking 131 itu bisa diperbaiki dengan mengubah 3P (People, Planet, and Prosperity fund).

Kementerian Pariwisata pun menginisiasi Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) 2017. ISTA merupakan ajang penghargaan bagi destinasi serta entitas pemangku kepentingan pariwisata, yang telah berkomitmen menerapkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan dalam pengelolaan pariwisata di daerahnya.

Mengintip Wisata Batam, Hotel Mewah Hingga Banyak Pantai Indah

"Inilah yang dijadikan sebagai acuan bagi pemerintah, pemerintah daerah (pemda), dan pemangku kepentingan lainnya dalam pembangunan destinasi pariwisata berkelanjutan dan juga menjadi dasar bagi skema sertifikasi destinasi pariwisata berkelanjutan di Indonesia," kata Arief.

Arief menyebut, kegiatan ini pun harus berpedoman terhadap peraturan, pedoman destinasi pariwisata berkelanjutan mengadopsi kriteria dari Global Sustainable Tourism Council (GSTC).

Penyelenggaraan ISTA yang diinisiasi oleh Kemenpar ini dimaksudkan untuk memberikan rekognisi kepada pihak-pihak yang telah berupaya menerapkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan, mendorong lahirnya berbagai inovasi atas produk produk pariwisata berkelanjutan, dan partisipasi serta kerja sama sektor publik maupun swasta dalam pembangunan pariwisata di tingkat destinasi. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya