Istana Alhambra, Bukti Peradaban Muslim di Spanyol

Istana Alhambra di Granada, Spanyol
Sumber :

VIVA.co.id – Baru-baru ini, seorang pria keturunan Suriah bernama Mouaz Al- Nass, menjadi perbincangan masyarakat dunia. Ini, karena munculnya video azannya berdurasi kurang lebih dua menit di Istana Alhambra di Granada, Spanyol, yang menjadi viral di media sosial.

Kemenparekraf Tingkatkan Rating Indonesia dalam Wisata Ramah Muslim Berbasis Masjid

Video ini diunggah di akun Faceebok, sejak 7 September 2017 dan menyita perhatian warganet. Hingga kini, video tersebut telah dibagikan oleh lebih dari 109 ribu kali dan ditonton lebih dari 4,9 juta. 

Video tersebut juga dipublikasikan oleh media-media internasional. Dalam unggahan video tersebut, dijelaskan alasan ia mengumandangkan azan.

7 Destinasi Wisata Halal Filipina, Tetangga Indonesia yang Ramah Traveler Muslim

Dia mengutarakan, ia merasakan bahwa tembok Istana Alhambra telah rindu mendengar seruan kepada Allah. Tak ayal, azan yang dikumandangkannya itu menarik perhatian pengunjung lainnya yang ada di sana.

Banyak dari pengunjung yang terdiam terpesona dengan melihat aksinya itu. Ada pula yang tak ingin melewatkan momen langka tersebut dengan merekamnya melalui kamera ponsel.

Mengenal Masakan Basque Country asal Spanyol yang Menggiurkan

Dilansir dari laman Moroccow World News, Selasa 12 September 2017, Alhambra adalah istana sangat legendaris di Granada. Istana itu menyimpan banyak cerita yang terkait dengan jejak peradaban Muslim di Spanyol.

Orang-orang Muslim menyebut bangsa Moor saat itu, telah membangun istana sejak pertengahan abad ke-13. Muslim tiba di Spanyol pada tahun 711, dan memerintah negara tersebut selama 781 tahun.

Setelah kekalahan umat Islam di Granada pada Januari 1492, dalam literatur Spanyol yang disebut "Reconquista", populasi Muslim di Granada dipaksa memeluk agama Kristen.

Pada 1501, pemerintah Spanyol mengeluarkan sebuah dekrit yang menyatakan tidak ada Muslim, dikenal sebagai Moriscos, tinggal di Spanyol. Antara tahun 1609 hingga 1614, Raja Philip III memerintahkan pengusiran seluruh Moriscos. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya