Semarang Bakal Gelar Festival Kota Lama, 23-24 September

Kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Dwi Royanto (Semarang)

VIVA.co.id – Festival Kota Lama Semarang kembali digelar. Tahun ini merupakan penyelenggaraan keenam kalinya. Acara akbar untuk membangun, menjaga, serta mempromosikan kawasan paling bersejarah di Kota Semarang itu digelar pada 23-24 September 2017 mendatang.

Penampakan Kawasan Heritage Kota Lama Semarang yang Kembali Kebanjiran

Sama seperti 2016 lalu, Festival Kota Lama berlokasi di kawasan Polder Tawang, tepat di depan stasiun kereta api Tawang, di Jalan Merak. Festival ini diinisiasi oleh Oen's Semarang Foundation (OSF) bekerja sama dengan Pemerintah Kota Semarang, sejumlah komunitas kota lama, komunitas di Belanda, serta masyarakat Semarang.

Ketua Festival Kota Lama Semarang, Yerus Saliminato mengatakan, sejak digelar perdana pada 2012 lalu, Festival Kota Lama telah mendapatkan respons positif masyarakat. Acara ini telah memicu masyarakat untuk terus melestarikan kawasan Kota Lama, menuju warisan dunia atau world heritage UNESCO pada 2020.

Kulineran di Kota Lama Semarang, dari Nasi Gandul hingga Nasgor Babat

"Event ini merupakan kebutuhan kita bersama. Terlebih sejak 2015 lalu Kota Lama telah masuk dalam daftar tentative list UNESCO untuk jadi warisan dunia serta destinasi internasional," kata Yerus di Semarang, Sabtu, 16 September 2017.

Tahun ini, acara bertema "Sepanjang Jalan Kenangan".Tema ini diambil sesuai dengan kesan Kota Lama yakni "Kuno, Kini dan Nanti".

Hujan Lebat, Jalanan hingga Stasiun Kota Semarang Kebanjiran

"Kuno, Kini dan Nanti ini memiliki tugas mengikat, menyambung hubungan antara masa lalu dengan masa depan. Maka acara ini akan jadi ruang persahabatan antara Indonesia dengan Belanda serta negara-negara lain," katanya.

Edo Kurniawan selaku penanggung jawab acara menyebutkan, selama dua hari, Festival Kota Lama 2017 menyuguhkan beberapa acara berkonsep kuno dan kekinian. Pengunjung festival akan diajak bersenang-senang di sepanjang jalan kenangan, yakni Jalan Merek serta menikmati suasana Kota Lama Tempoe Doloe.

"Acaranya mulai dari Pasar Malam Sentiling, Gala Dinner, Fashion Show, Street Dance, Walk Tour Kota Lama hingga talkshow komunitas Kota Lama, " katanya.

Ia menyebutkan, Pasar Sentiling mulai digelar sejak 2014. Konsepnya sama seperti seratus tahun sebelumya yang digelar Belanda pada 1914. Kala itu, Pasar Sentiling menjadi kegiatan khusus yang diikuti Australia, China dan negara-negara di Eropa lainnya. 

"Masyarakat juga bisa menikmati sajian kuliner menu tempoe dulu Indonesia Belanda. Semua pengunjung juga akan menari bersama dengan tema 'dance on the street" ini serta lomba kostum tempoe doeloe," ujarnya.

Sedangkan fashion show akan menampilkan karya-karya unik. Salah satunya karya warga Belanda, dengan konsep kolaborasi Eropa Belanda dan Indonesia, sejak zaman kolonial sampai sekarang. 

Edo meyakini, target pengunjung Festival Kota Lama Semarang 2017 akan melampaui target tahun-tahun sebelumnya. Pada 2012 lalu pengunjung mencapai 7.000 orang, 2013 capai 13.000, 2014 capai 40 ribu pengunjung, 2015 capai 50 ribu,  2016 capai 40 ribu pengunjung. "Kami optimistis kali ini pengunjung selama dua hari capai 50.000 orang," ujarnya.  
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya