Asyiknya Main dengan Penyu Bareng Anak Suku Bajo

Anak suku Bajo main dengan penyu di bawah laut Wakatobi.
Sumber :
  • VIVA/Kamarudin Egi

VIVA – Seorang teman mengajak VIVA mengunjungi sebuah kampung di sebelah timur Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, akhir pekan lalu. Kampung tersebut adalah Desa Matahora, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan.

Bantu Lestarikan Ekosistem, JFX dan AGP Tanam Mangrove dan Lepas Satwa di Pulau Sebaru

Desa ini dihuni oleh etnis lokal Wakatobi dan Suku Bajo. Sepintas kampung ini tidak beda dengan kampung-kampung lain di pesisir pantai Wakatobi. Masyarakat yang mendiami kampung ini, mayoritas berprofesi sebagai nelayan tapi ada juga petani namun sedikit.

Tepat di pesisir pantai Matahora, telah berdiri dua orang anak. Mereka rupanya baru saja naik ke permukaan laut. Di sini, anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan bermain di bawah laut sambil menikmati keindahan bawah laut.

Tersangka Penangkapan Penyu Hijau Terancam 5 Tahun Penjara

Mereka mengenakan pakaian apa adanya. Uniknya, kaca mata air mereka terbuat dari kayu dan sebuah kaca kecil. Karetnya adalah karet ban dipotong kecil.

“Mau berenang om,” kata anak-anak ini.

Terios 7 Wonders 2024: Kisah Sedih Danau Tolire hingga Bambu Gila

Melanjutkan perbincangan dan mengiyakan pertanyaan anak-anak tersebut, kami pun diajak turun kelautan yang dalamnya berkisar 3 sampai 4 meter. Di dalam laut, selain bisa menikmati keindahan alam bawah laut berupa karang, kedua anak ini juga memperlihatkan dua ekor penyu endemik Wakatobi.

Penyu-penyu ini sangat sulit ditemukan. Jika sedang hoki, penyu melintas saat menyelam.

Tison, salah seorang anak suku Bajo itu begitu mahir menyelam. Ketika penyu mendekatinya, Tison langsung berendam dan menaruh tangannya di atas penyu. Dia ingin memegang namun ragu. Alhasil hanya sebatas merasakan kelembutan kaki penyu yang berenang di atas tangannya.

Cari Makanan Sendiri

Pada akhir pekan lalu, jumlah penyu di Pantai Matahora ada dua ekor. Tison memperkirakan umur kedua ekor penyu ini sekitar lima bulan. Katanya, penyu-penyu ini berenang untuk mencari makanannya sendiri, terbebas dari orang tuanya. Tison memaknai hal ini sebagai upaya penyu bertahan hidup.

“Kami juga menjaga penyu-penyu ini. Dilarang pegang dan tangkap,” katanya.

Karena derasnya ombak dan iar laut telah pasang, kami pun memutuskan naik ke permukaan laut Pantai Matahora. Wajah Tison begitu berkarisma. Sembari meminta foto dokumentasi, Tison mengaku akan menjaga penyu-penyu tersebut.

Tison bukan satu-satunya anak suku Bajo di pantai ini. Ada puluhan anak-anak yang juga mempunyai keahlian sama.

“Semua pernah lihat penyu karena gampang di sini dapat penyu. Tapi harus dijaga,” katanya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya