Jalan Panjang Mencari Pembunuh Mirna

Sumber :
  • Facebook Mirna Salihin
VIVA.co.id - 
Saksi Ahli Akui Tak Ada Gerakan Jessica Memasukkan Sianida
Genap 17 hari sudah wanita berparas cantik, Wayan Mirna Salihin menghembuskan nafas terakhir di ruang perawatan Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat usai mengalami gejala keracunan sesaat setelah meminum seteguk kopi di Restoran Olivier, Mal Grand Indonesia, Thamrin.

Jessica Mengaku Iseng Rapikan Paper Bag Saat Menunggu Mirna

Namun, misteri kematian wanita berusia 27 tahun itu tak kunjung bisa terungkap tuntas, meski Kepolisian telah menemukan titik terang penyebab kematian Mirna.
Jessica Sering Menoleh ke Meja 54 Sebelum Mirna Tewas


Berbagai langkah penyelidikan telah dilakukan Kepolisian, mulai dari melakukan pra rekonstruksi, autopsi jenazah, hingga akhirnya polisi meningkatkan status penyelidikan itu menjadi penyidik dan memeriksa saksi-saksi.

Tapi, rupanya, kerja keras polisi itu, masih belum menuai hasil yang diharapkan.

Sejak pertama kali kasus ini mencuat atau pada hari kematian Mirna, Rabu 6 Januari 2016, Kepolisian sudah menemukan bukti-bukti kuat tentang penyebab kematian Mirna.

Bukti terkuat ialah, adanya zat korosif yang ditemukan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri di lambung Mirna saat dilakukan autopsi.

Temuan itu juga diperkuat dengan ditemukannya 250 cc kandungan sianida di dalam es kopi Vietnam yang sempat diminum Mirna di Resto mewah itu oleh tim Disaster Victim Identification
(DVI) yang juga dilibatkan dalam mengungkap penyebab kematian Mirna.


"Dalam cangkir kopi Mirna, ditemukan Sianida bentuk NaCN (Sodium Sianida) dengan kadar 15g/l = 15.000 mg, tiap 1.000 cc = 15 mg tiap cc,"kata Direktur Eksekutif DVI Mabes Polri, Komisaris Besar Anton Castilani, 19 Januari 2015.


Seiring ditemukannya zat sianida yang diduga menjadi penyebab kematian Mirna, Kepolisian memeriksa sedikit 10 saksi yang di mana dua di antaranya adalah dua wanita bernama Hani dan Jessica.


Hani dan Jessica menjadi saksi kunci pengungkap kasus itu karena saat Mirna meminum kopi beracun, kedua berada di sisi Mirna. Bahkan, keduanya juga lah yang pertama kali mengetahui Mirna mengalami kejang usai minum kopi.


Kedua wanita itu, bukan orang sembarangan, keduanya adalah teman dekat Mirna sejak mereka masih sama-sama menimba ilmu di Australia hingga akhirnya bersantai menikmati kopi di Restoran Olivier.


Selanjutnya... Jessica diperiksa intensif...




Jessica diperiksa intensif


Namun, dari rangkaian pemeriksaan saksi itu, belakangan Kepolisian lebih rutin melakukan pemeriksaan terhadap Jessica.


Sedikitnya, sudah enam kali Jessica keluar masuk ruang penyidik Polda Metro Jaya hanya untuk memberikan keterangan seputar kematian Mirna.


Tak hanya itu saja, empat hari setelah kematian Mirna, Minggu 10 Januari 2016, polisi menggeledah rumah Jessica di Sunter Icon, Jakarta Utara.


Di rumah itu, polisi mengamankan sejumlah barang yang dicurigai ada keterkaitan dengan kematian Mirna.


Namun, dari sekian banyak benda yang diamankan, polisi justru tengah mencari celana panjang yang dikenakan Jessica saat bertemu Mirna di Restoran Olivier.


Sayangnya, celana itu telah hilang. Jessica melalui kuasa hukumnya mengakui jika celana itu telah dibuang pembantu rumah tangganya karena robek dan tak lagi bisa dikenakan.


Anehnya, apa yang diutarakan Jessica itu berbeda dengan keterangan pembantu rumah tangganya saat menjalani pemeriksaan penyidik Polda Metro Jaya.


"Bukan pembantunya yang berinisiatif membuang. Tetapi pembantu diperintah Jessica," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti, Kamis 21 Januari 2016.


Selanjutnya... Penyidikan hingga ke Australia...




Penyidikan hingga ke Australia


Penyidikan untuk mengungkap siapa dalang di balik pemberi sianida dalam kopi yang diminum Mirna rupanya tak semudah yang diperkirakan.


Polda Metro Jaya bahkan harus menempuh jalan panjang hingga ke Australia untuk mencari tahu latar belakang kehidupan Mirna dan kedua sahabatnya.


Puncaknya pada Rabu 20 Januari 2016, Polda Metro Jaya mengundang kepolisian Australia,
Australia Federal Police
(AFP) untuk bekerjasama menelusuri jejak dugaan pembunuhan terhadap Mirna.


Krishna mengatakan, ada sesuatu yang perlu digali dari Australia. Australia ada negara di mana Mirna, Hani dan Jessica menimba ilmu di Universitas Billy Blue.


"Ada serangkaian peristiwa yang seharusnya terjadi (di Australia) tetapi tidak terjadi. Makanya kami akan korelasikan soal itu," ujar Krishna usai pertemuan dengan AFP.


Dari data yang didapatkan Kepolisian diketahui bahwa Jessica dan Mirna memang pernah sama-sama kuliah di Australia sejak tahun 2008.


Mereka berada di kampus yang sama, akan tetapi berbeda jurusan. Usai lulus kuliah, Mirna dan Hani kembali ke Indonesia dan Jessica bekerja di Australia.


Jessica pulang ke Indonesia pada 5 Desember 2015 dan berencana akan mencari pekerjaan di Indonesia. Kuasa hukum Jessica menyebut pertemuan Jessica dengan Hani dan Mirna untuk temu kangen dan penentuan Kafe Olivier ditentukan oleh Mirna.


Selanjutnya... Di balik senyum manis Jessica...




Di balik senyum manis Jessica


Diperiksa enam kali secara beruntun telah membuat Jessica lelah, tak hanya lelah secara fisik. Namun, Jessica juga merasakan lelah hati karena saat ini selama diperiksa, seluruh mata masyarakat seolah tertuju padanya sebagai kunci kematian Mirna.


Hal itu terbukti dengan kemunculan berbagai isu miring di media sosial tentang Jessica dan kematian Mirna.


Namun, meski terus didera berbagi isu tak sedap, Jessica tetap berusaha tegar, ia bahkan masih mampu menebar senyum manis saat keluar dari ruang pemeriksaan Polda Metro Jaya.


"Kalau saya salah pasti ngumpet-ngumpet, takut. Saya ngomong apa adanya, tapi kalau saya ditekan-tekan saya marah,"kata Jessica Rabu 20 Januari 2016.


Di balik senyuman itu, ternyata Jessica menyimpan rasa sakit hati yang mendalam hingga akhirnya diluapkannya.


"Saya sangat kecewa dengan moralnya orang Indonesia yang mencemarkan nama orang. Belum terbukti apa-apa, tapi ngomong-nya sudah ngaco-ngaco. Kita (memenuhi panggilan) untuk membantu polisi untuk bekerja keras untuk mengungkapkan di balik ini semua. Saya maunya yang terbaik semua," kata Jessica.



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya