Menakar Peluang Rio Haryanto ke F1

Pembalap Indonesia, Rio Haryanto, saat masih di GP2.
Sumber :
  • Rio Haryanto

VIVA.co.id - Berharap cemas, mungkin itu yang tengah dirasakan pembalap muda Indonesia, Rio Haryanto. Pemuda 23 tahun ini tengah menunggu nasibnya untuk bisa mewujudkan mimpi, tampil di ajang adu cepat jet darat, Formula 1 (F1).

Hingga saat ini, belum ada kejelasan soal kesempatan Rio bisa tampil di ajang F1. Dana tinggi yang harus digelontorkan sebagai syarat keikutsertaannya, jadi problem utama yang masih jadi jalan terjal bagi Rio.

Bagaimana tidak, Rio harus menyiapkan dana sebesar €15 juta atau setara dengan Rp229 miliar, agar bisa tampil di ajang F1.

Melihat potensi yang dimiliki oleh pemuda asal Solo ini, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), ikut turun tangan. Dana sebesar Rp100 miliar digelontorkan Kemenpora melalui perpanjangan tangannya, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Tak hanya itu, Rio yang dinaungi oleh PT Kiky Sport juga berhasil mendapat bantuan dari salah satu BUMN, PT Pertamina. Pertamina bersedia menggelontorkan dana sebesar €5,2 juta, atau senilai Rp78,4 miliar.

Pihak Tim Manor Marussia selaku tim yang akan menaungi Rio jika berhasil tampil di F1, sudah memberikan keringanan dalam pembayaran. Tim Manor memberikan keringanan agar Rio bisa menyetorkan dana sebesar 20 persen dari keseluruhan.

"Kami dapat keringanan hingga cuma harus bayar sebesar 20 persen. Sekarang, uangnya masih dikumpulkan lewat bantuan pemerintah dan pihak lain," kata ibu sekaligus manajer Rio, Indah Pennywati.

Meskipun sudah mendapat keringanan dari Manor, dana total Rp178,4 miliar yang sudah didapat dari bantuan Kemenpora dan Pertamina masih kurang. Masih ada kekurangan dana sebesar Rp50,6 miliar lagi untuk mencapai dana keseluruhan.

Alasan Legenda F1 Lewis Hamilton Ingin Ganti Nama


Dukungan Pemerintah
Sebelum Kemenpora menggelontorkan dana Rp100 miliar lewat KONI kepada PT Kiky Sport, proses penggalangan dana juga melewati fase yang cukup sulit.

Pertamina yang lebih dulu bersedia mendukung Rio dengan gelontoran dana Rp78,4 miliar, tak begitu saja mengeluarkan uangnya. Pertamina rupanya cukup berhati-hati dalam hal ini.

Padahal saat itu, keringanan sudah diberikan oleh Tim Manor. Berkat surat dari Menpora, Imam Nahrawi, tim asal Inggris tersebut bersedia jika uang yang harus diberikan bisa dicicil dalam beberapa termin pembayaran.

Rio sebenarnya hanya perlu menyetor uang sebesar Rp56 miliar kepada Manor untuk termin pertama, sedang Pertamina sudah bersedia memberi sebesar Rp78,4 miliar.

Namun, BUMN tersebut rupanya sempat tak bersedia mengeluarkan dana Rp78,4 miliar, jika sisa uang yang dibutuhkan Rp148 miliar (sebelum Kemenpora memberi bantuan) belum ada yang siap menanggung.

"Pekan ini seharusnya bayar €3,7 juta. Sebenarnya uangnya sudah ada di Pertamina, tetapi kami paham Pertamina masih menunggu siapa yang mau menanggung €9,8 juta ini," ujar Deputi Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, Kamis 21 Januari 2016.

“Surat Cinta”
Setelah dana terkumpul Rp178,4 milar dari Kemenpora dan Pertamina, masalah belum usai. Masih ada sisa dana sebsar Rp50,6 miliar yang harus disetor kepada Manor.

Belum juga terkumpulnya dana yang harus disetor Rio, membuat Manor mengirimkan “surat cinta” alias surat peringatan kepada pihak Kemenpora. Surat tersebut ditujukan Manor sebagai bentuk reminder agar terus mempersiapkan diri.

"Seperti yang sudah kami katakan, pemerintah berkomitmen untuk membantu Rio bisa berkiprah di F1. Kami juga sudah kirim surat jaminan ke tim Manor. Karena sebelumnya, kami juga sudah dapat 'surat cinta' (surat peringatan) dari Tim Manor agar terus mempersiapkan ini," ujar Gatot di Kantor Kemenpora, Rabu, 27 Januari 2016.

Kemenpora pun mengusulkan kepada PT Kiky Sport, agar bisa mengadakan kunjungan (roadshow) ke beberapa BUMN, untuk bisa menutupi kekurangan dana yang masih banyak.

"Jadi, kami berharap untuk menutupi kekurangannya (dana), tim manajemen Rio (PT Kiky Sport) bisa mengadakan roadshow ke BUMN," tutur Gatot.


Pemuda Bermental Baja
Meski harus melewati jalan terjal, Rio tetap membuktikan dirinya adalah sosok pemuda bermental baja. Baginya, peluang untuk mewujudkan mimpinya tampil di ajang F1 masih terbuka lebar.

"Sampai saat ini situasinya masih bernegosiasi (dengan Tim Manor). Tapi, saya pribadi masih terus optimistis bisa menjaga kesempatan agar Indonesia bisa ada di F1. Semoga kami mendapat kabar baik minggu depan," ujar Rio, Rabu 27 Januari 2016.

Mental Rio sebagai seorang pembalap juga terlihat, saat ia sempat ditanya pewarta andai gagal ke F1 tahun ini. Pemuda kelahiran 22 Januari 1993 ini, mengatakan dia akan tetap melanjutkan kariernya di dunia otomotif.

Rio juga mengatakan, peluang yang ada saat ini harus dimaksimalkannya agar tak kehilangan momentum. Sebab, Rio merasa saat ini sudah memiliki 3 hal penting yang jadi kunci seorang pembalap bisa berlaga di F1. Ketiga hal tersebut menurut Rio adalah, skill (kemampuan), support (dukungan), dan opportunity (kesempatan).

"Sekarang ketiga hal itu sudah ada persiapannya. Jadi, kalau harus tertunda tahun depan, saya tidak yakin saya punya ketiganya itu," ujar Rio.

"Hingga saat ini, Tim Manor belum mengonfirmasi siapa saja pembalap yang akan turun pada 2016. Jadi, kami masih punya peluang yang besar, sampai nanti mereka (Tim Manor) announce (mengumumkan) dua seat yang akan turun," tuturnya.

Masih harus dinanti, apakah Rio Haryanto akan bisa membawa nama Indonesia dan mengibarkan merah putih di ajang F1 musim 2015/2016.

RI Bakal Bangun Sirkuit F1 di Bintan, Begini Persiapannya
Denah lokasi sirkuit F1 di Bintan, Kepulauan Riau.

Sirkuit F1 di Indonesia akan Dibangun Megah, Begini Komentar IMI

Selain Sirkuit Mandalika yang akan menjad tempat diselenggarakannya MotoGP, Indonesia juga akan membangun sirkuit untuk penyelenggaraan Formula 1 alias F1

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022