Persiapan Besar Menyambut Raja Arab Saudi

Kunjungan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz Al Saud, ke Malaysia, 26 Februari 2017. Setelah Malaysia, Raja Salman bertolak ke Indonesia pekan ini.
Sumber :
  • Saudi Press Agency/Handout via REUTERS

VIVA.co.id – Rencana kedatangan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz Al Saud, membetot perhatian khalayak dalam beberapa hari terakhir. Mulai dari banyaknya rombongan dan lengkapnya perlengkapan yang dibawa hingga rencana investasi besar yang akan ditanamkan Saudi di Tanah Air.

Pamer Foto Diundang Raja Arab, Anies Dinilai Ingin Dapatkan Efek Elektoral

Raja Salman dijadwalkan berkunjung ke Indonesia pada 1 hingga 9 Maret 2017. Kunjungan ke Indonesia ini adalah yang pertama kali dilakukan Raja Arab Saudi sejak tahun 1970. Lawatan ini merupakan kunjungan balasan, karena sebelumnya Presiden Jokowi mengunjungi Arab Saudi pada 2015.

Sejumlah persiapan penyambutan telah dilakukan pemerintah Indonesia. Sekretaris Kabinet Pramono Anung pada 21 Februari lalu menjelaskan bahwa Kerajaan Arab telah mengabarkan akan membawa rombongan 1.500 orang, 10 menteri, dan 25 pangeran.

Pengamat Nilai Anies Manfaatkan Momen Jamuan Raja Salman untuk Pilpres

Raja Salman akan berada di Indonesia dalam waktu yang terbilang lama, yakni selama sembilan hari. Kunjungan kenegaraan berlangsung pada tanggal 1-3 Maret di Jakarta. Sedangkan pada tanggal 4-9 Maret, rombongan akan menikmati pesona wisata Pulau Bali.

Indonesia telah menyiapkan diri menjadi tuan rumah yang baik sebagaimana Raja Salman menyambut hangat Presiden Jokowi tatkala melawat ke sana. Ketika itu, Raja Salman langsung menjemput Presiden Jokowi di bandara. Hal sama akan dilakukan oleh Presiden Jokowi.

Sama-sama Dijamu Raja Arab, Berikut Perbedaan Respons Anies dan Ganjar di Media Sosial

"Dan ini adalah pertama kali Presiden akan menjemput secara langsung Raja Salman di bandara. Kenapa itu dilakukan karena ketika Presiden Indonesia berkunjung ke Arab Saudi, kebetulan saya juga mendampingi, Presiden dijemput di pintu pesawat oleh Raja Salman sehingga dengan demikian hubungan ini adalah hubungan yang sangat dekat, sangat erat, sangat akrab," ujar Pramono.

Kedutaan Besar Arab Saudi menjelaskan kunjungan Raja Salman ke Indonesia atas undangan Presiden Jokowi. Jokowi menyampaikan undangan agar Raja Salman bersedia datang ke Indonesia usai mengunjungi Arab Saudi pada tahun 2015.

Agenda kunjungan Raja Salman dilakukan untuk meningkatkan hubungan bilateral antara kedua negara. Selain itu, melalui kunjungan tersebut juga akan dibahas berbagai kerja sama demi kepentingan kedua bangsa.

Sebelum Raja Salman berkunjung, Ketua Majelis Al-Syura Kerajaan Arab Saudi, Abdullah bin Muhammad bin Ibrahim Al Sheikh telah terlebih dahulu bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta pada 16 Februari 2017.  

Kunjungan delegasi hari ini juga termasuk membicarakan rencana kedatangan Raja Salman pada tanggal 1-9 Maret 2017.

Setelah dari Istana, Abdullah bin Muhammad bin Ibrahim Al Sheikh juga disebut akan melakukan kunjungan ke DPR.  Menurut Abdullah, Raja Salman juga akan berkunjung ke DPR untuk memperkuat kerja sama antara parlemen Indonesia dan parlemen Arab Saudi termasuk juga untuk membahas sektor yang potensial untuk dimajukan oleh kedua negara.

Selanjutnya, Investasi Besar

Investasi Besar

Isu kerja sama investasi kedua negara menjadi salah satu isu terhangat. Pemerintah Arab Saudi akan meningkatkan kerja sama investasi termasuk sektor energi dan pembangunan infrastruktur.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Armanatha Nasir menjelaskan, pertemuan kedua kepala negara akan berlangsung di Istana Bogor. Diharapkan hubungan kerja sama di berbagai bidang terus meningkat, khususnya di bidang investasi dan perdagangan.

"Di bidang infrastruktur, ada peluang kerja sama dan investasi Arab untuk Indonesia seperti pembangunan jalan, penyediaan air bersih, perumahan dan sebagainya. Jadi ada niat Arab untuk terlibat aktif berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur Indonesia," ujar Arrmanatha.

Pada pertemuan ini, sudah ada lima nota kesepahaman yang disepakati diantaranya kerja sama kebudayaan, kerja sama kesehatan, kerja sama urusan Islam dan wakaf khususnya terkait promosi Islam moderat melalui dakwah dan pertukaran ulama, operasi pelayanan udara dan perjanjian perbatasan kejahatan.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan, kerja sama Indonesia dengan Arab Saudi lebih condong pada sektor keagamaan, pendidikan dan sosial. Menurutnya, selama nilai kerja sama sektor ekonomi dan investasi terbilang kecil. Momentum pertemuan ini berpeluang untuk meningkatkan dan membuka kerja sama baru.

Menurut JK, Arab Saudi ingin membuka investasi di luar minyak dan gas di banyak negara, termasuk Indonesia. Komitmen kerja sama akan dibahas pada saat kedatangan Raja Salman tersebut.

PT Pertamina menegaskan, pihaknya terbuka bagi semua investor yang tertarik menjadi bagian dalam proyek pembangunan kilang minyak baru, atau Grass Root Rafinery/GRR tidak terkecuali bagi Arab Saudi untuk menjadi mitra. Kedatangan Raja Salman ini berdekatan dengan Project Expose (penawaran proyek) GRR Bontang yang dilakukan pada 28 Februari 2017. Pertamina menargetkan dapatkan mitra strategis untuk pembangunan GRR Bontang pada 28 April 2017.

"Kaitan dengan Raja Salman, mewakili entitas Saudi Aramco, semua diberikan kesempatan, bagi Saudi Aramco, Sinopec dan lain-lain," kata Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina Rachmad Hardadi di Pertamina Jakarta, Jumat 24 Februari 2017.

Rachmat mengatakan, BUMN perminyakan Arab Saudi, Saudi Aramco pun memiliki kesempatan untuk ikut dalam tender proyek GRR Bontang senilai US$8-10 miliar yang berkapasitas 300 ribu barel per hari (bph). Sebelumnya, Saudi Aramco sudah pernah menjadi strategic partner Pertamina dalam proyek modifikasi Kilang Cilacap.

Sektor pariwisata tak mau ketinggalan. Menteri Pariwisata, Arief Yahya menuturkan, orang nomor satu di Arab Saudi itu tertarik untuk mengembangkan sektor pariwisata di Indonesia, khususnya wisata halal. Ia bahkan berencana untuk menggelontorkan dana yang cukup besar untuk berinvestasi di sektor pariwisata.

"Saat di Indonesia nanti, Raja Salman tidak hanya berlibur. Dia juga siap menanam investasi cukup besar di sektor pariwisata," kata  Arief Yahya dalam siaran Pers yang diterima VIVA.co.id, Jumat, 24 Februari 2017.

Arief Yahya juga menuturkan nantinya, Mandeh, Sumatera Barat akan diproyeksikan sebagai destinasi wisata halal. “Mandeh, dan Sumatera Barat adalah destinasi yang kita proyeksikan menjadi wisata halal, selain Lombok dan Aceh,” kata Arief.

Selanjutnya, Persiapan Penyambutan

Persiapan Penyambutan

Rombongan besar Raja Salman berjumlah 1500 orang itu akan diangkut dengan 27 penerbangan dan 9 penerbangan dari Jakarta ke Bali. Maskapai resmi kerajaan Saudi Arabia Airlines pun telah menunjuk PT Jasa Angkasa Semesta (PT JAS), untuk menjadi penyedia pelayanan penunjang penerbangan (ground handling) bagi lawatan besar dari Kerajaan Arab Saudi tersebut.

Presiden Direktur PT JAS, Aji Gunawan, di kantornya, kawasan Halim Perdanakusuma, pada 24 Februari, mengatakan belum menerima konfirmasi mengenai jam kedatangan. Namun, persiapan terkait mekanisme ground handling-nya akan mulai dilakukan sejak 28 Februari 2017. Sejumlah permintaan khusus dipesan.

Pihak Arab Saudi juga membawa sejumlah perlengkapan sendiri. Misalnya saja, tangga pesawat khusus Raja Salman telah tiba di Bandara Halim Perdanakusumah Jakarta dan Bandara Ngurah Rai Denpasar. Kargo mulai berdatangan di bandara Halim Perdana Kusuma dan Bandara Ngurah Rai sejak 21 Februari.

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) juga menyatakan siap menyambut dan mengamankan kunjungan Raja Arab. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan akan mengamankan dan mensterilkan hotel tempat Raja Arab menginap selama di Jakarta. Bahkan, polisi akan menyiapkan tim gegana untuk menyisir hotel tersebut.

"Itu semuanya sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur), tentu kami lakukan. Itu kan tamu negara, tamu VIP ya. Kami lakukan semuanya," kata Argo kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat, 24 Februari 2017.

Untuk tempat menginap Raja Salman dan rombongan, Argo membenarkan salah satu hotel tersebut berada di daerah Kuningan, Jakarta Selatan, yaitu Hotel Raffles. "Ya salah satunya di situ. Salah satunya," kata Argo.

Persiapan serupa juga dilakukan di Denpasar, Bali. Rencananya, Raja Salman dan rombongan akan tiba di Bali pada 4 Maret menggunakan enam pesawat berukuran besar. Selama di Bali, Raja Salman bersama rombongan akan menikmati sejumlah destinasi wisata Pulau Dewata  tersebut. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya