Floyd Mayweather Jr Genapi Rekor

McGregor vs Mayweather
Sumber :
  • REUTERS/Joe Camporeale

VIVA.co.id – Duel bertajuk “The Phenomenal Fight” akhirnya dimenangkan oleh Floyd Mayweather Jr. Mayweather mengalahkan Conor McGregor dalam 10 ronde, di T-Mobile Arena, Las Vegas, Minggu, 27 Agustus 2017. 

Ledakan Lalu Sofian buat Supriko Terkapar di Ronde Pertama

Ide mempertemukan dua petarung dari displin olahraga yang berbeda ini memang sangat menarik. Mayweather merupakan petinju dengan statistik yang luar biasa, dan belum pernah kalah. Sedangkan McGregor sendiri bintang olahraga Mixed Martial Arts (MMA). 

Duel ini juga bisa disebut petarungan yang gila. Sebab, McGregor bertarung dalam ring tinju yang memang bukan disiplin olahraganya. 

Ganas, Kombinasi Kuncian Bawa Ucu Rohendi Taklukkan Cecep di One Pride

McGregor pun memerlukan adaptasi yang cukup banyak. Dan ini merupakan debut pertamanya berlaga di tinju profesional.

Sedangkan bagi Mayweather mengaku sebenarnya ia ingin pensiun. “Tapi mereka meminta pertarungan ini. Mereka ingin saya kembali bertarung dan saya kembali," ujar Mayweather. 

Pukulan Bertubi-tubi Heru Bikin Petarung Debutan One Pride MMA Keok

Apa yang sebenarnya membuat kedua orang dari beda displin olahraga ini tertarik bertemu di atas ring tinju. Kalau melihat ke belakang, sejak diwacanakan duel ini harganya memang tidak murah. 

McGregor sudah menyebutkan pertarungan ini sebagai money fight. Artinya, tujuan utama dari diselenggarakannya acara ini memang untuk mencari uang. 

Namun tentu saja sebenarnya ia tetap ingin mengalahkan Mayweather. Bahkan, McGregor sempat sesumbar bisa menjatuhkan Mayweather. 

"Saya akan membunuhmu Mayweather. Anda seharusnya merasakan MMA, pertarungan yang lebih kejam dengan segala teknik," kata Mcgregor. 

McGregor menilai, Mayweather telah melakukan kesalahan dengan mengajukan petisi kepada Komisi Atletik Nevada untuk memakai sarung tinju delapan ons. 

"Sarung tinju delapan ons, dia membuat kesalahan besar menurut saya. Saya tidak yakin dia bertahan dua ronde. Saya akan mengakhiri pertarungan secepatnya," jelas McGregor.

Dalam duel ini, Mayweather mendapatkan bayaran US$200 juta (sekitar Rp2,6 triliun) Sedangkan McGregor mendapatkan uang US$100 (sekitar Rp1,3 triliun). 

Bagi pendukung kedua petarung ini, untuk bisa menyaksikan laga secara langsung di T-Mobile arena mereka harus merogoh kocek yang dalam. Tiket termurah untuk pertarungan ini dijual secara online dengan harga US$ 1.300 (sekitar Rp 17 juta). Yang termahal bisa mencapai Rp1 miliar lebih.

Duel itu disebutkan dihadiri 20.000 penonton. Jika ingin melihat di televisi dengan sistem pay per view, pemirsa harus mengeluarkan uang sebesar Rp1,3 juta.

Hasil duel ini memang seperti prediksi dari kebanyakan orang. Apalagi duel ini berada di ring tinju, di mana Mayweather memiliki rekor bagus. 

Tidak bisa disangkal, pengalaman panjang Mayweather mampu membuat McGregor tidak berdaya di atas ring. Keunggulan fisik dan strategi juga jadi senjata Mayweather.

Petarungan itu seharusnya berlangsung 12 ronde. Namun, Mayweather mampu mengakhiri dalam 10 ronde saja. 

McGregor mulai terlihat kelelahan fisik. Puncaknya terjadi pada ronde 10. Mayweather beberapa kali mendaratkan pukulan ke McGregor yang terlihat kian tidak berdaya.

Wasit tanpa ragu menghentikan laga. Dan Mayweather pun menang TKO (Technical Knock Out). Karena McGregor dianggap tidak bisa melanjutkan laga.

Siapakah Mayweather dan McGregor?

Mayweather adalah seorang petinju kelahiran, Grand Rapids, Michigan, Amerika Serikat 40 tahun yang lalu. Tinggi Mayweather 5 kaki 8 inchi. Itu berarti McGregor lebih tinggi 1 inchi dibandingkan Mayweather.

Mayweather sukses menyapu bersih kemenangan dari 50 pertarungan di tinju profesional, 27 di antaranya lewat cara knockout. Ia belum pernah sekali pun kalah. Sebelum bertemu McGregor, Mayweather memegang rekor 49-0 dan 26 diantaranya menang KO.

Mayweather sukses merebut sabuk super kelas bulu WBC, kelas ringan dan super ringan. Dia juga sukses merebut gelar kelas welter IBF dan kelas welter WBO.

Dia juga sukses merebut kelas welter WBC, gelar kelas ringan menengah, dan juga gelar WBA kelas super ringan dan kelas welter WBA.

Mayweather terpilih sebagai The Ring’s Fighter of the Year pada 2007 dan ESPN’s Fighter of the Year pada 2007 dan 2013, ditambah Sports Illustrated’s Fighter of the Year pada 2015.

Di luar penghargaan tinju, Mayweather dinobatkan Forbes and Sports Illustrated dalam daftar 50 atlet dengan bayaran tertinggi pada 2012 dan 2013.

Lantas apa yang dilakukan Mayweather usai mendapatkan bayaran mahal. Dan ia berhasil memperpanjang rekornya juga. 

"Malam ini adalah pertarungan terakhir saya. Pastinya. Malam ini adalah pertarungan terakhir saya. Malam ini, saya memilih rekan 'berdansa' untuk 'berdansa' bersama saya. Conor (McGregor) Anda adalah seorang itu," kata Mayweather.

Lantas siapakah McGergor? Pria asal Irlandia ini saat ini berusia 29 tahun atau lebih muda 11 tahun dari Mayweather. 

Tinggi McGregor 5 kaki 9 inchi. Dia lebih tinggi 1 inchi dibandingkan Mayweather. Jangkauan McGregor 74 inchi.

Rekor McGregor di MMA, 24 pertarungan dengan 21 kemenangan dan 3 kekalahan. Sebanyak 18 kemenangan dilalui lewat knockout, 1 lewat submission dan 1 melalui decision.

McGregor dua kali merebut gelar  UFC’s Fight of the Night lewat dua pertarungan melawan Nate Diaz. Dia juga sekali memenangkan Knockout of the Night, lewat kemenangan menghadapi Marcus Brimage.

McGregor 6 kali merebut gelar Performance of the Night lewat kemenangan atas Diego Brandao, Dustin Poirier, Dennis Siver, Chad Mendes, José Aldo and Eddie Alvarez. Dia juga dinobatkan sebagai Fighter of the Year oleh Bleacher Report, ESPN, Fox Sports, MMA Junkie, dan Sherdog.

Sebagai jawara di MMA, McGregor tidak terima dengan kekalahan TKO tersebut. 

Wasit Robert Boyd yang memimpin laga, memutuskan menghentikan pertarungan dan menunjuk Mayweather sebagai pemenang dengan TKO. Hal ini yang justru disesalkan McGregor. Menurutnya, ia hanya mengalami sedikit kelelahan saja, dan masih sanggup melanjutkan pertandingan.

"Dia (Mayweather) sudah menyusunnya (strategi). Dia tidak terlalu cepat, dia tidak terlalu kuat, tapi dia mampu menyusunnya," kata McGregor dikutip Daily Record.

"Saya rasa, saya cukup kuat dan saya merasa (keputusan wasit) terlalu cepat untuk menghentikannya. Saya hanya sedikit lelah, dan dia melakukan banyak pukulan," ujarnya.

*

Petarungan Hiburan 

Ketua Umum Komite Olahraga Beladiri Indonesia (KOBI), Anindra Ardiansyah Bakrie mengatakan, kemenangan Mayweather ini wajarnya, karena memang displin olahraganya. Namun, Ardie sendiri melihat ada sisi lain dari petarungan ini. 

"Kalau saya pribadi melihat ini lebih banyak sisi entertainmentnya ya. Kalau kita lihat jelas skill bertinjunya McGregor kalah, Mayweather lebih unggul," kata Ardie ketika Nonton Bareng The Phenomenal Fight, di Kawasan Kuningan, Jakarta, Minggu 27 Agustus 2017.    

"Kalau dilihat tadi beberapa kali, McGregor melakukan beberapa kesalahan. Itu kalau di olahraga tinju seharusnya sudah di kurangi, tapi tadi tidak," jelas Ardie. 

Sebagai Ketua Umum KOBI, Ardie tidak berniat membuat sebuah petarungan yang sama seperti Mayweather vs McGregor tersebut. Menurut Ardie, untuk di Indonesia belum ada petarung MMA yang prestasinya seperti McGregor itu. 

"Olahraga MMA ini baru berkembang, jadi sebaiknya jangan dikawinsilangkan. Sebaiknya untuk di sini bicarakan tinju dengan tinju dan MMA dengan MMA. Lagian kita juga belum memiliki petarung MMA yang prestasinya seperti McGregor," kata Ardie.
 
Hal senada juga diungkapkan oleh, juara MMA kelas terbang, Suwardi. Menurut Suwardi, kesimpulan dari duel ini adalah, McGregor tidak perlu membuktikan apapun sebenarnya. 

"Yang dapat dilihat dari pertarungan ini, McGregor tidak perlu membuktikan apa-apa sebenarnya. Ini tidak berpengaruh di karier MMA McGregor," kata Suwardi.  

"Kekalahan McGregor di ronde 10 memang menepis semua anggapan orang. orang memprediksikan McGregor akan kalah di ronde dua saja," tambah Suwardi. 

Suwardi sempat melontarkan candaan jika ada orang yang berani membayarnya tinggi untuk duel seperti McGregor dan Mayweather itu, ia pun tidak akan menolaknya. 

"Saya kalau bayarannya tinggi ya mau saja. Lawannya siapa? Chirs John bisa juga," terang Suwardi sembil tertawa. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya