Jualan Mobil Lewat Film

Fast and Furious 6
Sumber :
  • Universal Pictures

VIVA.co.id – Dunia otomotif yang eksotik, membuat banyak orang ingin mengenal lebih jauh. Namun, tidak semua punya nyali, atau keinginan untuk terjun langsung ke dalamnya.

Meneropong Karier Stani Arifasti, dari Sinetron Lokal hingga Film Internasional

Guna menjembatani itu, beberapa penulis cerita coba menuangkan dunia tersebut ke layar perak. Tren film bertema mobil, atau motor dimulai hampir bersamaan dengan terciptanya kendaraan itu sendiri.

Salah satu film yang selalu mengandung unsur otomotif, yakni tentang agen spionase terkenal asal Inggris, James Bond. Dalam hampir setiap seri, selalu ada satu adegan yang memunculkan mobil sport ikonik buatan Inggris, Aston Martin.

Perjalanan Karier Komika Babe Cabita, Juara SUCI 3 Kini Bisnis Kuliner

Sejak film ketiga Bond yang bertajuk Goldfinger tayang perdana pada 1964 silam, Bond dan Aston Martin seolah tak terpisahkan. Sama seperti filmnya, reputasi Aston Martin sebagai pembuat mobil sport langsung menanjak.

Sutradara kondang Steven Spileberg juga memulai debutnya dengan menyutradarai film bertema otomotif. Film Duel yang tayang pada 1971, menceritakan tentang perseteruan antara pengemudi mobil dengan sopir truk.

Ditonton 100 Ribu Orang, Film Onde Mande! Tambah Layar

Hampir semua gulungan film dihabiskan untuk merekam adegan kejar-kejaran antara mobil dan truk. Dalam film ini, Spielberg mengajak penonton untuk merasakan teror yang dilakukan sopir truk ke pengemudi mobil.

Mobil James Bond, Aston Martin DB10

Tokoh James Bond dan mobil Aston Martin.

Jika bicara soal film bertema otomotif, yang paling sukses adalah Fast and Furious. Film ini sudah dibuat sebanyak delapan seri, dan masih akan berlanjut setidaknya dua film lagi.

Konsep awal film ini adalah mengangkat soal dunia balapan liar. Melalui film ini, nama Paul Walker dan Vin Diesel dikenal di seluruh dunia. Sebelumnya, Vin Diesel sempat muncul di film perang Saving Private Ryan dan menjadi tokoh utama di Pitch Black.

Bermodalkan mobil-mobil yang sudah dimodifikasi, sutradara Rob Cohen sukses menjaring penonton dari berbagai rentang usia. Berdasarkan data dari laman Boxofficemojo, modal US$38 juta yang dikeluarkan untuk membuat film tertutup oleh pendapatan sebesar US$207 juta.

Poster Film Fast and Furious 6

Poster film Fast and Furious 6.

Berbeda dengan film-film bertema mobil lainnya, Fast and Furious memakai mobil dari berbagai jenis. Mulai dari Toyota Supra dengan turbocharger hingga mobil klasik Dodge Charger yang memakai pendorong supercharger.

Beberapa film lain yang mengusung mobil ikonik di antaranya Gone in 60 Second (Ford Mustang Shelby ‘Eleanor’), John Wick (Ford Mustang Mach 1), Italian Job (MINI Cooper), dan Transporter (BMW 735i E38 dan Audi A8 6.0 W12).

Selanjutnya...mendulang penjualan mobil dari film

Layaknya film lainnya, tayangan bertema otomotif menarik untuk dimanfaatkan sebagai ladang bisnis. Mobil-mobil yang digunakan pemeran utama dianggap mampu memengaruhi penonton untuk mengagumi, dan bahkan memilikinya.

Contohnya, film tentang serbuan para robot ke Bumi, Transformers. Karena film ini mengusung tema kendaraan yang dapat berubah menjadi robot, tidak heran bila ada produsen mobil yang menggunakannya sebagai media untuk promosi.

Dalam Transformers, kendaraan yang menjadi bintang utama adalah sebuah mobil berwarna kuning buatan General Motors, yakni Chevrolet Camaro. Awalnya, mobil ini hadir dalam bentuk konsep. Dan, baru diluncurkan dua tahun, setelah pemutaran perdana film tersebut.

GM rupanya tidak sia-sia berinvestasi dalam film ini. Dilansir dari Variety, Kamis 31 Agustus 2017, penjualan Camaro berkelir kuning naik 10 persen sejak film tersebut tayang perdana 10 tahun lalu.

Bumblebee (Chevrolet Camaro SS)

Chevrolet Camaro Bumblebee

Pada 2009, GM sukses menjual 60 ribu unit Camaro. Angka tersebut bertambah menjadi 80 ribu unit pada tahun selanjutnya. Lebih banyak, ketimbang target penjualan Xpander yang dipatok Mitsubishi Indonesia per tahun.

Meski tidak setenar Camaro, namun Subaru Impreza WRX yang digunakan sebagai mobil untuk melarikan diri komplotan perampok bank di film Baby Driver juga sukses menarik minat konsumen.

Dilansir dari Autoguide, mobil yang dipakai untuk pembuatan film itu laku terjual dengan harga US$69 ribu, atau setara Rp920 juta. Padahal, harga bekasnya tidak lebih dari US$17 ribu, atau kira-kira Rp226 juta.

Promosi melalui film layar lebar juga pernah dilakukan Mitsubishi Indonesia. Memanfaatkan film Ada Apa Dengan Cinta 2 karya Riri Riza, PT Mitsubishi Motor Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) memajang beberapa produk unggulannya.

konferensi pers film AADC 2

Konferensi pers film AADC 2

Head of Public Relation Department MMKSI, Intan Vidiasari, mengatakan, AADC 2 digunakan untuk meningkatkan brand awareness produk mobil penumpang Mitsubishi.

“Sebelumnya kan, merek Mitsubishi kuat di mobil komersial. Dan, sekarang memang lebih menguatkan juga untuk beragam model mobil penumpang,” ujarnya kepada VIVA.co.id.

Saat ditanya soal peningkatan penjualan mobil Mitsubishi pascatayangnya film tersebut, Intan mengatakan bahwa itu adalah dua hal yang berbeda.

“Kalau bicara soal branding, enggak ada pengaruhnya ke penjualan kami. Seperti yang saya bilang, lebih kepada brand awareness,” jelasnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya