SOROT 441

Tukang Cukur Tiga Presiden

Tukang cukur Presiden RI
Sumber :
  • Bimo Aria/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Jam di pergelangan tangan belum menunjukkan angka 10.00, Sabtu pagi, 25 Maret 2017, salah satu barbershop premium di mal elite kawasan Bundaran Hotel Indonesia sudah bersiap buka. Shortcut Barberia, tempat tukang cukur langganan pemimpin negeri ini memang tak terlalu besar, namun memiliki desain interior yang sedap dipandang mata.

Hikayat Kampung Cukur

Nuansa British industrial sangat terasa dari pemilihan warna yang didominasi cokelat dan putih, lengkap dengan berbagai ornamen frame berunsur klasik. Sebuah etalase penuh dengan pomade dan minyak rambut tampak tertata rapi di dalamnya, menemani empat kursi yang ditata seperti huruf L, dengan tambahan satu kursi tempat mencuci rambut.

Seorang pelanggan tampak menunggu tukang cukur favoritnya melayani. Si tukang cukur itu juga tukang cukur favorit Presiden Joko Widodo.  

Jejak Pangkas Rambut Garut

Namanya mirip pemain film era 80-an, Herman Pelani. Ia putra asli Garut, tepatnya dari kampung lahirnya para maestro tukang cukur Indonesia, Banyuresmi. Tampil sederhana sedikit nyentrik, Herman mengenakan seragam putih hitam, dilengkapi topi fedora warna nude.

Sambil memasangkan kain, Herman membuka pembicaraan dengan menanyakan kabar sang pelanggan, dan kemudian berlanjut dengan obrolan ringan. Sambil berbincang, dia mengerjakan tugasnya dengan cekatan.  

Gus Miftah Curiga Jokowi Pilih Bahlil Lahadalia Jadi Menteri Karena Lucu, Bukan Prestasi

Dan saat VIVA.co.id menunggu Herman menyelesaikan pekerjaannya, owner Shortcut Barberia, Marcello Decaran, berbagi sedikit cerita mengenai sosok tukang cukur yang sudah menjadi langganan Jokowi selama lebih dari tiga tahun tersebut. Herman menjadi tukang cukur Jokowi sejak masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Perkenalan dengan Jokowi dimulai dari putra bungsunya, Kaesang Pangarep, yang kerap memangkas rambut di Shortcut, Grand Indonesia. Dari sana, kisah Herman sebagai tukang cukur Jokowi dimulai.

Sekitar tahun 2013-2014, seorang ajudan Jokowi melalui sambungan telepon meminta tukang cukur Shortcut datang ke rumah dinas Jokowi di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat. Sejak itu, tiap bulannya, Herman dipilih Marcello sebagai tukang cukur khusus presiden kelahiran Solo tersebut.

"Saya memilihnya karena dia yang paling senior di sini dan karena potongan pertama, Pak Jokowi merasa cocok, jadi kami mendelegasikannya ke Herman," katanya.

Presiden Jokowi Terima SBY di Istana Merdeka

Jasa Herman sebagai tukang cukur terus berlanjut hingga Jokowi menjadi presiden Indonesia ketujuh. Sehari sebelum pelantikannya, Herman dipanggil untuk memangkas rambut mantan Wali Kota Solo itu. Ditemani Marcello, Herman datang ke Istana Negara. (ANTARA FOTO/Setpres/Cahyo Bruri Sasmito)

Jasa Herman sebagai tukang cukur terus berlanjut hingga Jokowi menjadi presiden Indonesia ketujuh. Sehari sebelum pelantikannya, Herman dipanggil untuk memangkas rambut mantan Wali Kota Solo itu. Ditemani Marcello, Herman datang ke Istana Negara.

Pria yang akan berusia 40 tahun pada Juni mendatang ini mengaku masih grogi saat memangkas rambut presiden, meski sebelumnya sudah sering melakukannya saat Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. "Waktu Pak Jokowi jadi gubernur, saya grogi. Lalu saat jadi presiden, tambah grogi. Kalau sekarang masih grogi tapi sedikit," kata Herman yang mulai menjadi tukang cukur pada usia 23 tahun.

Biasanya, dia membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit memangkas rambut Jokowi. Soal model, presiden yang ramah dan suka bercanda itu hanya minta rambutnya dirapikan.

Dan saat memangkas rambut, dia kerap berbincang mengenai hal-hal ringan. Misalnya soal putranya, yang sering potong rambut dengannya.  Herman yang mulai memangkas rambut sejak tahun 2000 tentu saja senang dan bangga bisa memangkas rambut presidennya. Karena itu, soal bayaran, bukan menjadi ukuran.

Selain kebanggaan dan kepercayaan yang diperoleh, keluarga dan teman-temannya pun merasakan hal yang sama. Bahkan setelah dia dikenal sebagai tukang cukur Jokowi, banyak pelangan yang ingin dilayani. Sehari dia bisa melayani sekitar 15 pelanggan.

"Bukan masalah finansial tapi kepercayaan, teman-teman dan keluarga juga merasa bangga," ucap Herman yang kali pertama memotong dibayar Rp5.000.
 
Adi Sundari, pelanggan cukur Herman mengatakan sudah cocok dengan potongan tukang cukur Jokowi tersebut. Karena itu, sejak kali pertama hingga saat ini, dia selalu menggunakan jasa Herman untuk memangkas rambutnya.

"Tukang cukur itu cocok-cocokkan. Pertama kali datang sampai tiga kali, potongan dia selalu konsisten, itu yang penting. Jadi tiap ke sini, selalu dengan Mas Herman," kata karyawan perusahaan swasta tersebut.  

Selanjutnya, Mencukur SBY Satu Dekade

Mencukur SBY Satu Dekade

Tukang cukur asgar alias Asli Garut lainnya yang juga menjadi langganan presiden adalah Agus Wahidin. Pria yang bakal genap berusia 47 tahun pada 17 Agustus mendatang ini telah menjadi tukang cukur pribadi Presiden keenam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, lebih dari satu dekade.

Ceritanya menjadi tukang cukur presiden dua periode sejak 2004 hingga 2014 pun tidak disangka-sangka. Dari hanya sebuah canda, akhirnya menjadi nyata.

Tiga bulan sebelum ditelepon sekretaris pribadi SBY, pria yang memulai kariernya sebagai tukang cukur door to door alias keliling kampung di kawasan Salemba dan Tebet ini sempat mengatakan kepada pelanggannya, mantan tim sukses SBY, Irvan Edison, bahwa dia siap menjadi tukang cukur orang nomor satu negeri ini, lantaran tukang cukur langganannya sakit.

"Saya bilang Pak Irvan, saya siap lahir dan batin untuk nyukur rambut Pak SBY. Namun beliau bilang bahwa Pak SBY sudah ada tukang cukur. Itu hanya spontanitas saja waktu itu," tutur pria yang kini bekerja di Crown Pax Barbershop, Jakarta Pusat.
 
Dan ternyata dari spontanitasnya, pria dengan pengalaman 20 tahun menggunting rambut secara profesional tersebut dihubungi oleh Suripto dan Kemal -sekretaris pribadi SBY-, setelah pria asal Pacitan itu menjabat sebagai presiden selama enam bulan. Dengan perasaan bahagia bercampur tak percaya, Agus yang saat itu bekerja di Paxi Barbershop diminta datang ke Istana Negara pukul 15.00 WIB untuk memangkas rambut SBY.

"Mimpi saya menjadi kenyataan. Dari spontanitas, jadi kenyataan. Saya bangga karena baru kali itu tukang cukur dari Garut tembus Istana," kata Ketua Umum Paguyuban Pangkas Rambut Indonesia (PPRI), itu tersenyum bahagia.

Saat perdana menginjakkan kaki di Istana Negara, Agus diperiksa sesuai standar protokoler Istana dan diantar Suripto menuju ruangan tempat SBY berada. Di sana, dia bertemu SBY, Ani Yudhoyono, dan beberapa Pasukan Pengamanan Presiden.   

Ibu Negara saat itu berpesan kepada Agus agar memangkas rambut suaminya dengan rapi. Agus pun menjalankan tugasnya dengan profesional, tanpa grogi sedikit pun.

SBY - Boediono Reshuffle kabinet

Pria asal Kampung Parung, Desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi ini memangkas rambut SBY dengan model klasik, yang disesuaikan dengan wajah dan postur tubuhnya yang tinggi dan besar. Dengan pengerjaan sekitar 20 menit, pelanggan istimewanya itu puas. (VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar)

Pria asal Kampung Parung, Desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi ini memangkas rambut SBY dengan model klasik, yang disesuaikan dengan wajah dan postur tubuhnya yang tinggi dan besar. Dengan pengerjaan sekitar 20 menit, pelanggan istimewanya itu puas.

"Bu Ani setelah itu juga bilang, 'Gus, habis ini, potong (rambut Pak SBY) seperti ini lagi'. Berarti ada kecocokan kan," ucap ayah tiga anak tersebut.

Dan meski tak gugup saat memegang rambut kepala negaranya untuk kali pertama, namun Agus justru tak bisa tidur semalaman. Sebab dia merasa kesempatan berharga yang didapatnya seperti sebuah ilusi.

Setelah ilusi yang teealisasi itu, dia rutin diminta memangkas rambut SBY setiap dua pekan sekali selama menjadi presiden. Setelah tak menjabat, dia masih rutin memangkas rambutnya sebulan sekali di kediaman SBY di Cikeas atau Kuningan. Dan untuk memangkas rambut SBY, dia menggunakan satu set gunting khusus merek Jerman, Dopo, yang dibelinya di Pasar Baru seharga Rp2,5 juta.

Soal rupiah yang diperoleh dari SBY, dia menanggapinya dengan bijak. Menurut Agus, bukan soal uang yang didapat, namun profesionalisme, kesempatan dan kepercayaan yang diberikan SBY selama ini kepadanya melebihi nominal tersebut.

"Dikasih kepercayaan suatu kebanggaan buat saya karena profesi saya, teman-teman juga terangkat. Jadi dengan saya menyukur rambut RI 1, teman tukang cukur memiliki kebanggaan. Itu yang saya dan teman-teman rasakan," ucap pria yang pertama kali mendapat bayaran Rp300-Rp500 per kepala.

Keuntungan lain yang didapatnya sejak dikenal sebagai tukang cukur SBY adalah jumlah pelanggannya bertambah. Akibatnya, pendapatan pun ikut terkerek hingga bisa membuka dua barbershop kecil-kecilan.

Dhika, salah satu pelanggan Agus sejak masih di Paxi Barbershop mengatakan, sudah cocok dan puas dengan potongan Agus dan tukang cukur asli Garut lainnya. Apalagi, tukang cukur asgar yang bekerja di Crown Pax sudah biasa memangkas rambut pejabat negara, sehingga tidak diragukan lagi kemampuannya.

"Orang Garut memang lebih rapi potongannya," kata karyawan swasta berusia 47 tahun tersebut.

Selanjutnya, Favorit Habibie

Favorit Habibie

Di antara dua tukang cukur presiden sebelumnya, Muhammad Nasim bisa dikatakan yang paling senior. Pria berusia 76 tahun ini adalah tukang cukur Presiden ketiga Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie.

Meski usianya tak lagi muda, namun keahliannya memainkan gunting tak berkurang sedikit pun. Karena itu, dia masih dipercaya oleh beberapa tokoh di negeri ini untuk memangkas rambut mereka, termasuk BJ Habibie yang masih rutin memakai jasanya hingga kini.

Nasim mulai belajar memotong rambut sejak tahun 1964 dan menjadikan mencukur sebagai profesi setahun setelahnya. Jika dihitung, Nasim sudah menjadi tukang cukur lebih dari setengah abad, tepatnya selama 52 tahun.

Dan kesempatannya menjadi tukang cukur BJ Habibie datang karena adik-adik Habibie adalah pelanggan Nasim, termasuk almarhum Junus Effendi Habibie, yang sempat menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Belanda. "Adiknya yang memberitahu Bapak (BJ Habibie). Adiknya sering ke sini, dari dulu masih di Tanjung Priok sampai jadi Duta Besar Belanda," kata dia.

Habibie menjadi pelanggan Nasim, setelah meninggalnya istri tercinta, Hasri Ainun Besari. Ainun yang biasa memangkas rambut presiden kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan itu meninggal pada tahun 2010 silam.

Beberapa tahun lalu, saat ditelepon ajudan Habibie untuk memangkas rambut presiden RI bergelar profesor itu, Nasim mengaku tak pernah menduga. Ketika itu, pria yang selalu merayakan kelahirannya pada Hari Pahlawan ini dijemput sopir yang membawanya menuju kediaman Habibie di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Seingat Nasim, Habibie kali pertama menjadi pelanggannya tidak minta model rambut macam-macam, pun hingga sekarang. Nasim juga tidak bingung menentukan model lantaran pengalaman yang dimiliki. Nasim  memangkas rambut pria yang pernah membuat pesawat melebihi 20 kali kecepatan suara saat masih di Jerman itu, sesuai dengan bentuk wajah Habibie.

BJ Habibie Usai Menghadiri HUT ke-70 Kelompok Usaha Bakrie

Hingga kini, Habibie masih mempercayakan potongan rambutnya kepada Nasim. Sekitar dua bulan sekali, dia akan dijemput ajudan Habibie. (VIVA.co.id/Muhamad Solihin)

Hingga kini, Habibie masih mempercayakan potongan rambutnya kepada Nasim. Sekitar dua bulan sekali, dia akan dijemput ajudan Habibie.

Dari memangkas rambut mantan presiden berusia 80 tahun tersebut, Nasim membawa pulang uang Rp500 ribu. Jumlah itu berkali lipat dari tarif potong di tempatnya bekerja. Di Pax Wijaya, ongkos potong rambut sebesar Rp75 ribu. "Beberapa kali lipat dari tarif di tempat, karena saya meninggalkan pekerjaan untuk ke sana," kata dia.   

Keahlian tukang cukur asgar memang telah melegenda. Banyak dari mereka yang dipercaya memangkas rambut pejabat negara. Selain tukang cukur tiga presiden tersebut, tukang cukur asgar lain yang juga banyak memiliki pelanggan menteri, anggota DPR hingga anak presiden adalah Wandi.

Pria yang satu kampung dengan Agus ini sempat beberapa kali memangkas rambut putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono, mantan Menteri Perdagangan yang sekarang menjabat sebagai Kepala Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong dan mantan Wakapolri Komjen (Purn) Oegroseno.

"Kalau Agus SBY (Agus Yudhoyono) saya beberapa kali. Kalau Pak Agus (Wahidin) tidak bisa, saya yang menggantikan. Kalau nyukur rambut Pak Thomas (Lembong) sudah lama, sampai sekarang," ujar pria yang juga bekerja di Crown Pax Barbershop itu.

Dari profesinya, pria yang sudah menekuni karier selama 25 tahun ini bisa membuka barbershop di daerah Pamulang, Tangerang Selatan bernama Poxi Barbershop. Namun, barbershop tersebut untuk kalangan menengah ke bawah, dengan tarif Rp20 ribu sekali potong. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya