VIVA.co.id – Perawatan kecantikan seperti sudah menjadi bagian dari kebutuhan wanita untuk menjaga penampilan tetap menarik. Semakin hari, permintaan akan perawatan kecantikan pun terus meningkat.
Salah satu perawatan kecantikan yang kini menjadi tren adalah perawatan antiaging atau antipenuaan. Solusi antipenuaan yang tengah menjadi tren di Indonesia bahkan dunia adalah injeksi Botulinum Toxin atau disebut dengan Botox.
Dr. Adri Dwi Prasety, Board Certified Dermatologist, mengungkapkan belum ada data pasti yang menunjukkan angka permintaan perawatan ini. Namun, bila membuat perbandingan di Amerika Serikat, ada 5,5 juta injeksi Botox yang diberikan pada pasien setiap tahunnya.
"Itu hanya sebagian kecil saja, karena itu angka yang dilakukan oleh dokter bedah plastik. Bila digabungkan injeksi yang dilakukan spesialis kulit atau spesialis lainnya, angkanya bisa tiga atau empat kali lipat," ujar Adri saat konferensi pers Tren Kedokteran Estetika dan Teknologi Anti Penuaan di Veranda Hotel Jakarta, Jumat 17 Maret 2017.
Sementara di Indonesia, tingginya tren injeksi Botox bisa dilihat dari semakin banyak munculnya klinik kecantikan yang menawarkan perawatan ini. Adri mencontohkan dari lingkungan tempat praktiknya di Surabaya.
Di dekat kliniknya saja sudah ada empat klinik yang menawarkan injeksi Botox. Belum lagi klinik yang berada di jalan-jalan besar, jumlahnya mungkin bisa lebih dari 10 klinik.
"Ini bisa menggambarkan bagaimana trennya," kata dia.
Bahkan, begitu tingginya permintaan Botox sampai membuat beberapa oknum dokter menawarkan injeksi hingga ke rumah-rumah. Tentu saja ini bukan tindakan yang dibenarkan. Meski begitu, fenomena ini bisa menjadi gambaran bagaimana Botok menjadi daya tarik karena dianggap sebagai tindakan tanpa operasi yang bisa memberikan hasil signifikan. (ren)
