Cara Pandang Masyarakat Terhadap Epilepsi Harus Diubah

Ilustrasi Epilepsi.
Sumber :
  • inmagine

VIVAlife - Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia, Mahfud MD, menilai masyarakat harus mengubah cara pandang terhadap penyakit epilepsi. Sebab, kata dia, sebagian masyarakat malu bila ada keluarganya yang terkena epilepsi.

"Orang kalau terserang penyakit epilepsi kan malu, sebenarnya tidak perlu ada pengklasifikasian terhadap penyakit tersebut," kata Mahfud dalam sambutan talkshow "Pengaturan Nutrisi pada Penyandang Epilepsi" di Museum Bank Indonesia, kawasan Kota Tua, Jakarta, Minggu, 21 Oktober 2012.

Mahfud menjelaskan bahwa epilepsi bukanlah masalah medis semata. Tapi besar pengaruhnya terhadap masalah psikologis dan masalah sosial di masyarakat. "Peran serta masyarakat dan keterlibatan dari berbagai ilmu sangat dibutuhkan demi penanganan yang optimal," ucapnya.

Saat ini di Indonesia ada sekitar 1,1 juta orang pengidap penyakit epilepsi. Mereka, kata Mahfud, harus mendapat perawatan yang baik. Penyakitnya harus disembuhkan sesuai dengan tujuan bernegara demi membangun kesejahteraan umum.

Mahfud menilai, kegiatan yang diadakan Yayasan Epilepsi Indonesia sudah cukup baik karena menunjukkan kepeduliannya terhadap penyandang epilepsi. "Kami ingin bersama-sama Yayasan Epilepsi Indonesia meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap penyakit epilepsi," ujar dia.

Gibran Bagi-Bagi 1.100 Sepatu Gratis ke Siswa Miskin di Solo: Ini CSR, Bukan dari Saya
Kantor Desa Barabali di Lombok disegel warga buntut dugaan korupsi beras Bansos (Satria)

Gara-gara Korupsi Beras Miskin, Kantor Desa di Lombok Disegel Warga

Kantor Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, disegel oleh ratusan warga buntut kasus dugaan korupsi beras miskin dari pemerintah pusat.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024