Studi: Berhenti Merokok Bisa Menyelamatkan Jantung

Ilustrasi Rokok
Sumber :
  • istockphoto
VIVAlife
OJK Cabut Izin usaha BPRS Saka Dana Mulia Kudus
- Kenaikan berat badan telah lama menjadi momok bagi mereka yang ingin berhenti merokok. Akibatnya, tak sedikit yang khawatir akan terkena risiko penyakit jantung koroner lebih tinggi jika berhenti merokok.

92.493 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Pekan Depan

Seperti diketahui, nikotin mempercepat denyut jantung dan fungsi tubuh lainnya pada seorang perokok. Ini menyebabkan kalori yang dibakar sedikit lebih banyak dibanding mereka yang bukan perokok.
Ada yang Janggal dalam Surat Sakit Gus Muhdlor, KPK: Ini Agak Lain Suratnya


Ketika mereka berhenti merokok, metabolisme tubuhnya pun melambat. Sementara itu, orang-orang yang berhenti merokok cenderung mengompensasi nikotin dengan camilan dan berujung pada penambahan berat badan.


Namun, sebuah penelitian terbaru yang dimuat dalam
Journal of the American Medical Association
mengungkap fakta menarik. Peneliti menemukan, risiko serangan jantung atau stroke pada mereka yang mengalami penambahan bobot tubuh, karena berhenti merokok ternyata lebih rendah dibandingkan perokok.


Peneliti dari University of Lausanne dan Massachusetts General Hospital, Dr. Carole Clair bersama rekan-rekannya menganalisis data studi jangka panjang pada sekitar 3.251 orang. Seperti dilansir kantor berita
Reuters
, orang-orang ini disurvei tentang kesehatan mereka setiap empat tahun sekali antara 1984 hingga 2011.


Hasilnya, dari jumlah peserta yang berhenti merokok sejak survei terakhir dan peserta yang telah lama berhenti, hanya sekitar setengahnya yang mengalami masalah jantung dibandingkan yang masih merokok.


Mereka yang berhenti merokok memang rata-rata mengalami kenaikan berat badan 2,7-3,6 kilogram. Namun, penambahan berat badan ini ternyata tak memiliki efek yang jelas terhadap kesehatan kardiovaskuler.


"Ini adalah berita bagus," ujar peneliti dari University of Wisconsin School of Medicine, Dr. Michael Fiore. "Anda bisa yakin bahwa jika berhenti merokok, bahkan dengan sedikit penambahan berat badan, Anda akan mendapatkan manfaat penting bagi kesehatan."


Namun, Fiore dan koleganya, Timothy Baker, menggarisbawahi bahwa penelitian ini tak berlaku bagi mereka yang mengalami kenaikan bobot hingga 9 kilogram selama berhenti merokok. Ada kemungkinan mereka masih berisiko mengalami masalah kesehatan terkait berat badan.


Kiat Hindari Penambahan Berat Badan


Pada kesempatan tersebut, Fiore menyarankan beberapa cara guna menghindari penambahan berat badan saat proses berhenti merokok.


"Kami tahu bahwa nikotin merupakan penekan nafsu makan dan ketika orang berhenti merokok, mereka sering memiliki dorongan makan lebih banyak. Apa yang perlu kami lakukan adalah memastikan bahwa makanan yang disantap rendah lemak, rendah kalori," kata Fiore.


Selain itu, dia melanjutkan, mereka yang berhenti merokok disarankan menambahkan sedikit olahraga dalam rutinitas harian. "Permen nikotin dan pelega tenggorokan juga dapat membantu menjaga makan berlebihan," ucapnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya