Tak Menstruasi Dalam Waktu Lama, Indikasi Kelainan Hormon

Ilustrasi wanita mengalami infeksi saluran kencing
Sumber :
  • pixabay/holdosi

VIVA.co.id – Seringkali wanita merasa khawatir jika terlambat datang bulan, apalagi jika menstruasi tak kunjung tiba sampai hitungan bulan.

Keluar Haid Jelang Berbuka Batalkah Puasanya? Begini Kata Ustaz Adi Hidayat

Bagi wanita yang sudah aktif secara seksual mungkin bisa mengira dirinya hamil, namun bagaimana dengan wanita yang sama sekali belum pernah melakukan hubungan seksual? Karena nyatanya kondisi tersebut sering dialami umumnya oleh para wanita.

Kondisi terlambat bulan dalam waktu lama termasuk dalam kategori gangguan menstruasi. Gangguan ini ditandai dengan datangnya haid atau bahkan tidak mendapatkan haid sama sekali (dalam setahun frekuensi menstruasi lebih sedikit, atau jumlah darah yang dikeluarkan saat menstruasi lebih banyak).

Kiky Saputri Idap Kista Ovarium, Kenali Gejalanya!

Dr. Riyan Hari Kurniawan SpOG menjelaskan, salah satu penyebab jarangnya datang haid pada wanita antara lain Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK).

Riyan menerangkan, penyebab SOPK ini merupakan salah satu masalah endokrinologi pada wanita masa reproduksi yang berhubungan dengan kelainan hormonal dan dapat memengaruhi kesehatan wanita tersebut secara umum.

Ramai Seblak Jadi Penyebab Endometriosis, Begini Kata Dokter

"Penyebabnya tidak berovulasinya sel telur (yang) keluar dari indung telur, akibat kegagalan pematangan sel telur," ujarnya di kawasan Menteng Jakarta Pusat, Rabu, 17 Mei 2017.

Menurutnya, SOPK lebih sering terjadi pada perempuan yang mengalami kelebihan berat badan (overweight) atau obesitas (kegemukan). Dampak SOPK antara lain risiko penebalan dinding rahim, gangguan kesuburan, keguguran, dan gangguan psikologi karena rasa rendah diri.

Riyan menuturkan, langkah pertama pada penderita SOPK yang kelebihan berat badan dan obesitas adalah menurunkan berat badan. Adanya perubahan gaya hidup yang berfokus pada diet dan olahraga adalah langkah terpenting.

"Bahkan turunnya badan 5 persen saja dapat memperbaiki keadaan dan membuat haid kembali teratur, memperbaiki fungsi sel telur dan meningkatkan peluang kehamilan," tuturnya.

Riyan menambahkan, jika memang terjadi gangguan haid dan gangguan kesuburan, masyarakat diimbau segera memeriksakan ke dokter kandungan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya