Sumber :
- Daily Mail.
VIVAlife
- Sebanyak 3.500 pasangan di seluruh dunia berbondong-bondong ke Korea Selatan. Berbekal cinta, mereka mengikat janji sehidup semati di Gereja Unifikasi, Cheongshim Peace World Centre, di Gapyeong, sebelah Timur Seoul. Ini adalah pernikahan yang diadakan setahun setelah pendirinya meninggal.
Baca Juga :
Cup Bra Terlalu Besar Picu Gangguan Kesehatan
Baca Juga :
Jurus Turunkan Berat Badan Pakai Protein
Baca Juga :
Misteri 'Bak Mandi Tuhan' Berusia 7.000 Tahun
Dengan membentuk barisan dan berbalut busana pengantin, gaun putih dan tuksedo, mereka menikah di depan Hak Ja-han, janda Sun Myung Moon, pendiri gereja. Ini bukanlah yang pertama kali diadakannya pernikahan massal. Sebelumnya, ia juga pernah melakukan hal serupa di negara-negara lainnya.
Saat mendirikan gereja pada tahun 1954, sebuah organisasi Federasi Keluarga untuk Perdamaian Dunia dan Unifikasi juga dibentuk. Melansir
Daily Mail
, meski berlambang perdamaian, organisasi itu menjadi salah satu organisasi paling kontroversial di dunia agama.
Pada 1960-an, tujuh tahun setelah didirkan oleh pendeta Syun Myung Moon, gereja unifikasi ini menyelengarakan pernikahan massal untuk pertama kalinya yang diikuti oleh 33 pasangan. Sedangkan di tahun 1997, pasangan menikah menjadi meningkat 30.000. Mereka menikah di Washington.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dengan membentuk barisan dan berbalut busana pengantin, gaun putih dan tuksedo, mereka menikah di depan Hak Ja-han, janda Sun Myung Moon, pendiri gereja. Ini bukanlah yang pertama kali diadakannya pernikahan massal. Sebelumnya, ia juga pernah melakukan hal serupa di negara-negara lainnya.