Ban Renang dan Pelampung Berisiko Sebabkan Kanker pada Anak

Ilustrasi anak aktif
Sumber :
  • Pixabay/Parenting

VIVA.co.id – Para orangtua yang sering membawa anak-anaknya bermain di kolam renang, waspadalah dengan mainan karet yang bisa digelembungkan dan alat bantu renang seperti bola pantai, pelampung tangan, berpotensi mengandung bahan berbahaya.

Ogah Pakai Pelampung, Bocah 6 Tahun di Cikarang Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Sebuah penelitian memperingatkan bahwa alat bantu renang tersebut ternyata bisa membuat anak berisiko terkena kanker.

Dilansir Times of India, sejumlah peneliti dari Fraunhofer Institute for Process Engineering dan Packaging IVV di Jerman, melakukan beberapa tes menggunakan bola pantai, sepasang pelampung tangan, dan dua ban pelampung. Sepotong kecil dari masing-masing benda tersebut kemudian dianalisis dan disimpulkan bahwa benda-benda tersebut terbuat dari polyvinyl chloride (PVC).

Olahraga Ini Ampuh Bakar Lemak Opor dan Rendang, Bye-bye Perut Buncit!

Para peneliti kemudian menginvestigasi riasan molekul dari bau khas yang muncul dari mainan kolam renang tersebut. Mereka mengekstraksi bau yang terdeteksi dari masing-masing sampel, lalu mengidentifikasi penyebab utama bau tersebut.

Mereka berhasil mendeteksi antara 32-46 bau di masing-masing sampel, di mana 13 di antaranya cukup kuat.

Tak Gentar Gelap dan Ombak, Kowad Cantik Berenang Taklukkan Selat Sunda Sejauh 39 Kilometer

Sebagian besar dari penyebab bau ini berhasil diidentifikasi dan di antara penyebabnya adalah beberapa lemak berbau tidak jenuh senyawa karbonil. Selain itu, juga diidentifikasi adanya pelarut organik berbau seperti sikloheksanon, isoforon, dan fenol.

Sikloheksanon dapat berbahaya jika terhirup, sementara fenol dikenal sangat beracun dan isoforon merupakan karsinogen kategori-kategori yang artinya ini merupakan kandungan yang dicurigai dapat menyebabkan pertumbuhan kanker pada manusia.

Ilustrasi kanker

Bukan Lagi Penyakit Orangtua, Penderita Kanker di Usia Muda Meningkat 79 Persen

Peningkatan kanker di usia muda ini disebabkan adanya berbagai faktor. Mulai dari perubahan gaya hidup seperti, kurang berolahraga, pola makan tidak sehat hingga lainnya.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024