Cara Hadapi Anak Digital yang Berpikir Kritis

Ilustrasi anak dan orangtua.
Sumber :
  • Pixabay/alphalight1

VIVA.co.id – Perkembangan teknologi dan digital secara tidak langsung juga memengaruhi karakteristik anak-anak di zaman sekarang. Mereka cenderung lebih banyak mengandalkan teknologi dalam mencari informasi sehingga beralih dari orangtua.

Viral Penumpang 'Nebeng' Listrik Buat Catok Rambut hingga Masak Nasi di Kereta, KAI Buka Suara

Orangtua pun menganggap anak tidak menurut atau mendengarkan nasihat orangtua. Padahal, menurut psikolog Untung Subroto Dharmawan, kunci dalam menghadapi masalah ini adalah orangtua juga harus ikut 'melek' teknologi.

"Ketika orangtua tidak bisa menjawab pertanyaan anak, orangtua sudah memutus kemampuan berpikir kritis anak," ujar Untung kepada VIVA.co.id.

Didikan Keras Sang Ayah, Cristiano Ronaldo Jr Dilarang Punya Ponsel Sendiri

Orangtua sangat perlu mengajari anak untuk mengungkapkan pendapatnya. Misalnya ketika akan makan keluar bersama-sama, biarkan mereka yang memilih tempatnya. Atau, ketika akan mendaftarkan les, biarkan anak yang memilih les apa yang ingin ia jalani.

Jika orangtua juga bisa memanfaatkan teknologi dan pintar akan membuat anak tidak percaya pada peer groupnya atau informasi yang ada di dunia maya. Selain itu, orangtua juga harus bisa menjadi role model bagi anaknya.

Ganjar Ungkap Strategi Industri Teknologi di Indonesia agar Bisa Berkembang

"Kunci yang patut dipahami sebagai orangtua yang anaknya lahir di tahun 2000-an adalah membangun komunikasi dan pola pikir layaknya anak-anak," kata Untung.

THR Blibli

Jangan Sampai Terlewat Ramadan Sale di Blibli, Promo Spesial Smartphone iPhone, Samsung dan Oppo

PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli turut serta dalam menyemarakkan bulan Ramadan dengan adanya program Tiap Hari Rayain (THR) Ramadan Bersama Blibli.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024