- facebook.com/TheWorldThroughWoodenEyesPage
VIVAlife - Dongeng Pinokio, membuat gaung boneka kayu meluas di seluruh dunia. Pahatan pisau-pisau pada kayu begitu rapi, membentuk bermacam karakter boneka. Tidak hanya dipoles dengan riasan wajah, tubuhnya pun dibalut dengan pakaian.
Boneka-boneka kayu berkumpul di sebuah museum. Inilah The World Through Wooden Eyes, tempat tersembunyi di sebuah perpustakaan umum, yaitu The Mitchell Library. Terletak di Glasgow, Inggris, berbagai jenis boneka kayu dari zaman modern dapat ditemukan di sini.
John M. Blundall adalah orang di balik museum ini. Ia adalah seniman, yang fokus mengukuhkan tradisi budaya pada skala global. Boneka-boneka Eropa, India dan Jepang kuno diamankan di dalam museumnya.
Setiap sudut dipadati boneka, wayang, topeng, mainan, serta 6.000 buku tentang teater boneka dan topeng. Blundall mengumpulkannya lebih dari 50 tahun. Di antara koleksinya terdapat wayang golek dan topeng rangda Bali yang berasal dari Indonesia.
Museum ini menghadirkan suasana teater, karena pengunjung akan dikelilingi boneka dengan mimik wajah yang bervariasi. Ada yang anggun, manis, tapi banyak juga yang menyeramkan. Bagi penderita phobia boneka, tempat ini akan sangat menakutkan.
Selain koleksi boneka, The World Through Wooden Eyes juga menyimpan berbagai alat-alat khusus untuk pembuatan boneka. Di antaranya koleksi kayu, masker dan elemen-elemen untuk memperindah karya.
Karena koleksinya yang begitu lengkap, museum ini sering didatangi praktisi profesional, yang berhubungan langsung dengan seni ekspresif. The World Through Wooden Eyes, menyediakan sumber daya untuk penelitian dan pengembangan teater boneka.
Berbagai sumber
Tugas Nokia Sudah Tuntas
Nokia mengumumkan kalau mereka telah menyelesaikan proyek lima tahun bersama XL Axiata dalam rangka memodernisasi jaringan 5G.
