- REUTERS/Regis Duvignau
VIVA.co.id – Pengurus Jakarta Islamic Center (JIC) menjalin kerja sama dengan pengelola museum Louvre di Paris, Prancis, dalam upaya membangun Museum Seni Islam di JIC. Louvre ditunjuk lantaran dikenal sebagai salah satu museum terkemuka dunia, yang memiliki departemen Seni Islam.
Penanggung jawab departemen Seni Islam Museum Louvre Paris, Yannick Lintz, telah mengunjungi JIC beberapa waktu lalu. "Saya diminta untuk membuat susunan cerita dengan objek yang ada dan jika sudah rampung baru kita akan pikirkan seperti apa bangunannya akan dibuat," ujar Lintz saat ditemui di IFI Thamrin, Jakarta, belum lama ini.
Untuk melengkapi koleksi museum, Kepala Pengurus JIC, Drs KH Shodri HM, mengaku sudah melakukan kunjungan ke beberapa museum di Eropa – termasuk ke Louvre. Tak hanya itu, pengurus juga sudah mendapat lima manuskrip tentang perkembangan sejarah Islam di Indonesia khususnya di Jakarta.
"Kita sudah pernah ke Leiden dan sudah dikasih 5 manuskrip ada tentang perkembangan Matraman, Habib Usman, miniatur masjid, mushaf al-quran yang digitalisasi," kata KH Shodri.
Hingga saat ini pihaknya masih menunggu persetujuan anggaran dari pemerintah. Museum budaya Islam ini diharapkan dapat dinikmati warga Jakarta pada 2018 mendatang.
"Kebudayaan, peradaban muslim, bagaimana peradaban Islam di Indonesia, kita akan cerita di sana. Kita ingin menunjukkan muslim dan Islam yang rahmatan lil alamin. Diharapkan ini menjadi yang terlengkap," katanya. (ren)