Rights Issue Energi Mega Belum Pasti

VIVAnews - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) belum memutuskan waktu pelaksanaan penerbitan saham baru (rights issue) melalui penawaran umum terbatas hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).

"Meski dipersyaratkan dalam fasilitas pinjaman, perseroan saat ini belum memutuskan waktu pelaksanaan penerbitan saham baru," kata Direktur Energi Mega Persada, Imam P Agustino, dalam penjelasan yang disampaikan kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Rabu 31 Desember 2008.

Menurut dia, perseroan akan berupaya untuk memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan meningkatkan kinerja. Manajemen akan menyampaikan setiap informasi atau fakta material yang terkait dengan Energi Mega.

Sebelumnya, manajemen PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mengatakan, calon mitra strategis, Brentwood Ventures Pte Ltd sedang melakukan proses uji tuntas (due diligence) atas rencana pelepasan 20 persen saham Energi Mega Persada.

Manajemen Bakrie & Brothers mengatakan, rencana penjualan maksimal 20 persen saham perseroan di Energi Mega Persada kepada Brentwood Ventures Pte Ltd sebagai upaya untuk merasionalisasi aset Bakrie pada anak usaha.

Awas Kehabisan! Pendaftaran Mudik Gratis Moda Bus Kembali Dibuka, Kuota 10.000 Orang

Sementara itu, Energi Mega sebelumnya juga menerima penawaran dari enam peserta lelang (bidder) untuk mengambil alih 50 persen saham perseroan di blok Kangean. Perseroan masih menunggu harga yang sesuai.

Namun, aset itu berpotensi tidak dijual jika harga penawaran tidak menarik. Perseroan berharap, kepastian penjualan bisa diumumkan pada kuartal I-2009.

Direktur Keuangan Energi Mega Persada, Yuli Soedargo, mengatakan, transaksi penjualan blok Kangean belum ada kepastian. Selain menunggu harga, 50 persen kepemilikan perseroan pada blok Kangean sedang dijaminkan pada kreditor.

"Kami sedang me-review persyaratan dan apakah penjualan bisa memberi nilai tambah bagi pertumbuhan organik perseroan. Kalau tidak menarik, kemungkinan tidak jadi dijual, karena Kangean adalah aset terbaik kami," kata dia beberapa waktu lalu.

Yuli menambahkan, saham perseroan pada blok Kangean dijaminkan pada Credit Suisse untuk pinjaman US$ 450 juta. "Penjualan aset merupakan upaya untuk melunasi utang Energi," ujar dia.

Kangean mengontribusi 66 persen dari total produksi blok milik perseroan. Sementara itu, Malacca Strait 10 persen dan blok pada anak usaha, Tunas Harapan Perkasa 24 persen.

Ilustrasi proyek pembangunan.

Perkuat Ukhuwah, KEIND Ingin Berkontribusi Lebih untuk Negara

Lebih dari 200 pengurus pusat, pengurus daerah, pengurus luar negeri serta para Dewan KEIND hadir dalam silaturahmi nasional.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024