Jam Masuk Sekolah Dimajukan

Polda Metro: Waktu Kemacetan Ikut Maju

VIVAnews - Kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan memajukan jam masuk sekolah ternyata berdampak pada waktu kemacetan. Akibat kebijakan ini, waktu kemacetan menjadi lebih awal.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Condro Kirono mengatakan, puncak kemacetan pada Senin, 5 Januari 2008 terjadi lebih awal. "Puncak kemacetan terjadi pukul 07.00 WIB," kata dia.

Menurutnya, pada pukul 05.00 WIB sudah menunjukkan aktivitas lalu lintas, dan pukul 06.00 WIB sudah mulai padat. Biasanya pada waktu tertentu itu, lalu lintas masih sepi. "Sekarang mulai ramai," katanya.

Kata Condro, hal ini terjadi karena adanya pendistribusian jam kesibukan masyarakat. Namun kemacetan pada hari ini bersifat kasuistik saja.

Koordinator Traffic Management Center Polda Metro Jaya mengatakan, berdasarkan pantauan CCTV, kemacetan bisa mencair lebih cepat. "Biasanya cair pukul 09.30 WIB, namun kini sekitar pukul 07.30 WIB. Misalnya saja di Cibubur Junction, Tangerang dan Bekasi," katanya.

Terungkap, Alasan Rizky Irmansyah Sukses Curi Perhatian Nikita Mirzani

Hari ini, 5 Januari 2009, seluruh siswa di Jakarta mulai mengikuti aturan baru Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Mereka wajib masuk sekolah pukul 06.00 WIB atau 30 menit lebih awal dari biasanya.

Memajukan jam sekolah dari pukul 07.00 ke pukul 06.30 WIB merupakan solusi termutakhir yang ditempuh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengatasi kemacetan.

Selain memajukan jam masuk sekolah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga mengatur jam masuk kerja karyawan sesuai zona wilayah. "Untuk mengurai kemacetan, memakai jalan di Jakarta perlu diatur secara bergantian," kata Prijanto beberapa waktu lalu.

Kebijakan itu diputuskan berdasarkan hasil survei konsultan transportasi, PT Pamintori, bahwa pengaturan jam belajar dan jam kerja ini mampu mengurangi kemacetan 6-14 persen.

VIVA Militer: Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky

Rusia Telah Menangkap Pemodal Teroris Serangan Moskow, Ternyata Dikirim Melalui Ukraina

Dalam penemuan itu, mereka mengklaim bahwa negara Ukraina telah membayar “sejumlah besar dana” kepada para pelaku.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024