Cinta Pertamaku

Ilustrasi
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Waktu pertama kali aku bertemu dengannya, hatiku terpaut dengan senyum dan raut wajahnya.Tatapan matanya begitu indah seakan-akan aku melihat cahaya yang tak mampu kulihat dan kutatap. Aku pun mengaguminya, hati ini pun bergetar seakan-akan merasakan kehadiran cinta pada pandangan pertama.

Wahai Orang yang Tidak Berpuasa, Hormatilah Bulan Ramadan

Ketika aku mulai mengatakan bahwa aku mencintainya, dirinya hanya tersenyum dan tersipu malu. Pada akhirnya dia menolak cintaku. Hari demi hari dirinya pergi meninggalkan aku tanpa pamit, hingga aku terpuruk kehilangan arah jejak langkahnya.

Pada saat itu aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Kemana harus kucari jejak keberadaannya yang sekian lama pergi dariku. Kini aku mulai merasa kehilangan, walau cintaku tak mendapat balasan darinya. Hari demi hari aku tetap selalu berdoa pada Sang Ilahi, memohon petunjuk agar aku dapat menemukannya kembali.

Jadi Dewa Mabuk Sehari

Waktu terus berjalan, hingga akhirnya aku dapat menemukan dan bertemu kembali dengannya. Saat aku mulai putus asa, kini aku mulai sadar bahwa mencintai seseorang tak selamanya harus dapat kumiliki. Kini aku sadar, bahwa aku adalah seorang pria yang memunyai segala keterbatasan. Kini aku mulai pergi dan berusaha untuk menghilangkan rasa cinta ini dan mencoba melupakannya. Hari demi hari, tahun demi tahun, berjuta-juta wanita telah datang menghampiri, tapi ternyata tiada satu wanita pun yang dapat mengubah hatiku. (Cerita ini dikirim oeh Muhammad Diki)

Hari pertama saat berlangsungnya Mubes HIMSI UMI, Makassar.

Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Sastra Inggris UMI

Acara besar ini akan berlangsung selama dua hari.

img_title
VIVA.co.id
15 Juni 2016