Stop Korupsi

Ilustrasi suap.
Sumber :
  • http://www.blogpakihsati.com

VIVA.co.id – Bagaimana pendapat kalian ketika mendengar kata korupsi ataupun koruptor? Sangat mengerikan bukan? Akankah Bangsa Indonesia bisa maju jika manusianya dipenuhi dengan manusia yang serakah, mengambil hak orang lain demi kepentingan pribadinya? Sepertinya mereka para koruptor berada di alam bawah sadar dan tak memikirkan apa yang akan terjadi nanti ke depannya.

Wahai Orang yang Tidak Berpuasa, Hormatilah Bulan Ramadan

Pada kenyataannya, siapa orang yang tega melakukan korupsi? Mereka ialah para tikus berdasi. Kenapa harus mereka yang melakukannya? Apakah mereka tak punya uang? Tidak mungkin. Kelihatannya para tikus berdasi itu kurang puas atas apa yang telah mereka miliki. Selain itu, adanya kesempatan ataupun kebutuhan yang mendesak. Tapi itu semua tentu tidak akan terjadi jika para tikus berdasi tersebut memiliki moral dan keimanan yang kuat.

Mereka tak pernah memikirkan dampak ke depannya, yang terpenting adalah mereka senang. Selama korupsi masih merajalela, Negara Indonesia tidak akan bisa melakukan pemerataan aset ekonomi dan investasi negara akan menurun sehingga meningkatnya angka kemiskinan. Bahkan, kesehatan masyarakat juga akan memburuk karena tak punya uang untuk membayar biaya kesehatan, tentu disertai dengan angka kematian yang tinggi.

Jadi Dewa Mabuk Sehari

Penegakan hukum di Negara Indonesia ini sepertinya juga sudah mulai melemah. Mereka para koruptor yang ditangkap, hanya akan masuk sel penjara beberapa saat saja, karena mereka akan bebas dan menebusnya dengan uang. Tak ada hukuman berat untuknya, bahkan seorang koruptor itu bisa juga dari kalangan penegak hukum, seperti jaksa maupun hakim.

Sungguh dunia semakin terpuruk. Sebagai masyarakat yang peduli terhadap Negara Indonesia ini, kita selayaknya bisa membuat gerakan anti korupsi. Atau paling tidak, kita bisa menanamkan nilai-nilai anti korupsi dimulai dari diri kita sendiri. Kita mulai dari hal yang terkecil dan mulai saat ini juga. (Tulisan ini dikirim oleh Uli Susanty)

Ramadan sebagai Rekonstruktor Social Behavior
Hari pertama saat berlangsungnya Mubes HIMSI UMI, Makassar.

Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Sastra Inggris UMI

Acara besar ini akan berlangsung selama dua hari.

img_title
VIVA.co.id
15 Juni 2016