Kisah Seorang Mantan PSK

Ilustrasi wanita jadi korban teror
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Profesi pelacur ada di segala strata, elite ataupun kaki lima, dan tak bisa sembuh seratus persen. Meski suatu waktu si PSK (Pekerja Seks Komersil) insaf dan mereka kembali menjadi orang baik, bahkan sudah hidup berkelebihan lahir batin. Tapi, suatu saat keinginan melacur dapat timbul kembali. Ini bukanlah teori, melainkan fakta.

Walikota Ini Sebelumnya Adalah PSK

Seperti cerita Yayuk Supiatun alias Yayuk Sukrisnawati alias Yuni alias Retno (51 tahun), warga Desa Congger Tunahan, Keling, Jepara, Jawa Tengah. Dia adalah seorang mantan PSK dan kini menjadi seorang mucikari. Begini kisahnya, kedua orang tuanya cerai saat Yayuk masih kecil. Yayuk ikut dengan emaknya yang kemudian menikah lagi dengan seorang buruh tani. Karena tekanan ekonomi, selepas kelas 5 SD, Yayuk menghilang dari desa. Lama-lama orang tahu kalau Yayuk di luar sana menjadi pelacur.

Hingga usia 16 tahun menjadi PSK, hidup Yayuk dan orang tuanya tidak berubah dan tetap miskin. Rumahnya dari bambu, doyong hampir ambruk. Suatu waktu di tempat pelacuran, Yayuk bertemu dengan Kiai Dahlan, seorang guru ngaji dari Pecangaan, Jepara. Kiai Dahlan dan Yayuk saling jatuh hati dan kemudian menikah siri. Sebagai seorang istri kiai, Yayuk tabu menjadi PSK. Lagi pula setelah dinikahi Kiai Dahlan, hidup Yayuk sudah berkecukupan lahir dan batin.

Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Sastra Inggris UMI

Baru dua tahun menikah dan lepas dari dunia pelacuran, nafsu Yayuk menjadi PSK kambuh. Saking cintanya Kiai Dahlan pada Yayuk, ia mengizinkan istrinya menjadi PSK lagi. Yayuk pun praktik di Kramat Tunggak, Jakarta. Kiai Dahlan mengantar dan menjemputnya. Suatu waktu, Yayuk membuat onar dengan menipu pelanggannya. Usai kejadian itu, dia pun takut pergi ke Jakarta.

Akhirnya ia pindah praktik di daerah lokal, di Pati atau Juana. Kemudian, Yayuk berjumpa dengan Amir seorang pria asal Semarang. Yayuk jatuh cinta padanya dan meninggalkan Kiai Dahlan yang delapan tahun menikahinya. Belum genap dua tahun ditinggal Yayuk, Kiai Dahlan pun meninggal karena sedih.

Wahai Orang yang Tidak Berpuasa, Hormatilah Bulan Ramadan

Dengan Amir, Yayuk menikah hampir 20 tahun. Sepanjang waktu itu tak kurang tiga kali dia berselingkuh. Hasil perselingkuhannya sama sekali tak ada. "Iseng saja, ingin merasakan nikmatnya tidur dengan lelaki lain," jawabnya ketika ditanya mengapa dia berselingkuh. Menikah dengan Amir, hidup Yayuk dimanjakan. Dia dibelikan rumah dan sawah di desa asalnya. Di Semarang, dia memiliki empat rumah dan lima mobil. Segala jenis perhiasan melekat di tubuhnya.

Menurut Yayuk, kerja melacur tak pernah bisa sembuh, suatu saat pasti kambuh. Usia pelacur juga tak berbatas. "Temanku sudah berusia 60 tahun dan masih melacur," ujarnya. Amir tak menyangka kalau kata-kata Yayuk serius. Sampai suatu saat, Yayuk pun kambuh. Dia selingkuh dengan Budi Haryono alias Agus Budi Sejati, lelaki beranak istri yang tak lain adalah sopir Amir.

Sebelumnya, dia adalah sopir seorang polisi yang juga paranormal di Pati. Selama dua puluh tahun perkawinan Yayuk dengan Amir pun akhirnya kandas. Kini, Yayuk hidup bersama Budi Haryono yang seorang pengangguran dan pemabuk. Bahkan, beberapa kali terpergok akan memerkosa PRT (Pembantu Rumah Tangga). Karena penghasilan tetap tak ada, Yayuk sering kembali melacur dan merangkap menjadi mucikari.

Mahligai perkawinannya dengan Budi Haryono tidak bermakna. Sama halnya sewaktu Yayuk menikah dengan Kiai Dahlan dan Amir. Sebanyak tiga kali Yayuk menikah, satu pun tak ada nilainya dan ternyata lebih berharga profesinya sebagai PSK.

Dari uraian kisah di atas, sekali lagi perlu diingat terkait ucapan Yayuk Supiatun sebagai mantan pelacur yang sekarang menjadi mucikari. Dia mengatakan, “Kelakuan melacur tidak akan pernah dapat sembuh, suatu waktu dapat kembali kambuh. Karenanya, waspadalah para lelaki yang beristrikan bekas pelacur,” tutupnya. (Tulisan ini dikirim oleh Heru Christiyono Amari, Pati, Jawa Tengah)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya