Tiga Alasan Orang Terjerumus Salah Gunakan Narkoba

Ilustrasi narkoba.
Sumber :
  • Pixabay/the3cats

VIVA.co.id – Narkoba merupakan salah satu barang terlarang di Indonesia. Produsen, pengedar, dan pemakai akan terjerat hukum. Hukum terbaru dalam seputar narkoba yaitu bagi orang yang mengetahui transaksi, pembuatan, dan penyalahgunaan dan tidak dilaporkan juga akan terjerat hukum. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah sungguh-sungguh dalam memberantas dan memusnahkan narkoba di Negara ini.

Sarang Narkoba di Deli Serdang Digempur Polisi, 10 Pria dan 1 Wanita Ditangkap

Hasil dari proses pengamatan, terdapat tiga hal yang melatarbelakangi proses terjadinya penyalahgunaan narkoba. Karena tanpa mengetahui alasan yang menjadi pondasi, maka masalah akan sulit untuk diberantas. Tiga alasan penyalahgunaan narkoba, antara lain:

1. Untuk bersenang-senang.

Peredaran 15 Ribu Pil Ekstasi di Medan Buat Malam Tahun Terbongkar, Pelaku Terancam Hukuman Mati

Having fun merupakan dorongan utama dalam proses terjadinya penyalahgunaan narkoba di Negara ini. Berawal dari rasa gengsi dan takut tidak diajak bergaullah yang menjadi pembuka pintu bagi para pemakai. Sebenarnya bersenang-senang hal yang utama dan memang hak dari setiap warga negara untuk menikmati hidup dan menentukan gaya hidupnya. Akan tetapi, hasrat dan hak yang dimiliki tidak boleh memberikan kesan dan efek negatif terhadap orang lain.

Alasan ini menunjukkan suatu kesulitan bagi para pemberanta, sebelum mampu mengalihkan praktik kesenangan yang terpandang salah dalam perspektif hukum Indonesia. Jadi, harus terdapat proses pengalihan dan pencerahan serta perenovasian pemikiran singkat yang diimplimentasikan oleh para pemakai narkoba.

Oknum Petugas Lapas Cipinang Ditangkap Diduga Terlibat Peredaran Narkoba, Kalapas Bilang Begini

2. Butuh tenaga ekstra

Extra Power  bisa didapatkan dengan cara mengonsumsi narkoba. Biasanya alasan ini muncul dari pemakai yang membutuhkan tenaga yang lebih, seperti pekerja yang lembur, olahragawan, dan lain-lain.

Cara ini dikenal dengan doping, yang mana dapat merusak para pemakainya. Karena, para pemakai tidak mampu berpikir panjang tentang kesehatan masa depan, hanya mempertimbangkan pekerjaan yang banyak pada masa kini. Dalam dunia olahraga, ini tergolong dalam tindakan kurang sportif. Tapi pada kenyataannya para olahragawan masih banyak yang menggunakan. Jadi, butuh ketegasan dari para penyelenggara untuk benar-benar melakukan pemantauan yang mendalam.

3. Memiliki masalah

Alasan terakhir adalah narkoba biasa digunakan oleh orang yang memiliki banyak masalah dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah mereka. Tapi bukan proses penyelesaian yang didapatkan, justru hanya proses menghindari. Jadi masalah tersebut belum terselesaikan. Setelah memakai dan kembali sadar, mereka akan kembali seperti semula, atau bahkan akan menambah masalah.
 

Jadi, narkoba sebenarnya bukan sebagai solusi tapi akar masalah bagi para penyalahguna narkoba. Malah masalah lain akan didapatkan oleh para pemakai. Mereka akan mendapatkan efek samping dari menggunakan narkoba menurut perspektif kesehatan, serta akan terjerat hukum di Indonesia.
 

Ketiga alasan yang semestinya kurang tepat untuk dijadikan alasan oleh orang yang salah dalam mengambil keputusan (pengkonsumsi narkoba). Jadi, mereka akan semakin jatuh ke dalam puncak kesuksesan, dari segi pengaruh. Karena, narkoba memberikan kerugian terhadap diri pemakai dan orang di sekitarnya.

Pencegahan narkoba tidak hanya untuk para petugas yang berwenang, tapi ini sebenarnya tanggung jawab setiap individu. Seharusnya hilangkan tindakan saling menyalahkan. Mari mulai untuk bergerak memberantas narkoba bersama-sama, agar kata narkoba terpendam secara sendirinya di bumi Indonesia. (Tulisan ini dikirim oleh Syahid Mujtahidy, Pamekasan)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya