Mengenalkan Amfibi dan Reptil Indonesia melalui Program ARK

Institut Pertanian Bogor (IPB)
Sumber :
  • Facebook - Institut Pertanian Bogor (IPB)

VIVA.co.id – Banyak orang lebih mengenal orang utan, gajah, harimau, dan badak saat bicara tentang satwa liar asli Indonesia. Padahal banyak satwa lain yang unik selain jenis itu. Tahukah Anda bahwa ada katak di Indonesia yang tidak memiliki paru-paru, atau katak yang melahirkan berudu? Ada reptil yang hidupnya hampir selalu di air, namun ada yang di dalam tanah atau melata di atas pohon?

Tanggung Jawab dan Rekonsiliasi Masyarakat Lumban Dolok

Saat ini Indonesia memiliki hampir 400 jenis amfibi dan lebih dari 750 jenis reptil. Jumlah spesies ini terus meningkat seiring dengan banyaknya penelitian di bidang herpetologi walaupun banyak jenis yang juga terancam keberadaannya karena perubahan habitat dan perburuan untuk perdagangan ilegal. Untuk mengenalkan dan meningkatkan pemahaman atas kehidupan amfibi dan reptil di Indonesia, Fakultas Kehutanan IPB dan Perhimpunan Herpetologi Indonesia akan memperkenalkan amfibi dan reptil Indonesia melalui kampanye program ARK.

ARK adalah program “Amfibi dan Reptil Kita” yang digagas oleh Fakultas Kehutanan IPB dan Perhimpunan Herpetologi Indonesia (PHI) dengan dukungan dari National Geographic Foundation. Sebagai kegiatan awal, ARK fokus pada pendidikan konservasi amfibi dan reptil di Jawa dan Bali. Pada tahun 2016 ini, ARK akan hadir di tiga provinsi yaitu Jawa Barat, Yogyakarta, dan Bali. Program ARK ini terdiri dari berbagai kegiatan antara lain pelatihan, pendidikan konservasi melalui Festival ARK,  pengamatan amfibi dan reptil di malam hari bersama komunitas, dan ARK bioblitz di tahun 2017.

Jokowi Diminta Lerai Konflik Ketua Pramuka dengan Menpora

Pelatihan Pengenalan dan Metode Pengamatan Herpetofauna 2016 merupakan bagian dari program citizen science monitoring amfibi dan reptil di Jawa dan Bali. Fokus dari pelatihan ini adalah melatih peserta cara mengidentifikasi jenis amfibi dan reptil, terutama yang ditemukan di Jawa dan Bali. Metode standar dan prosedur pengamatan herpetofauna, serta penanganan terhadap gigitan ular.

Sebagai tambahan, peserta akan dikenalkan dengan keanekaragaman herpetofauna di Indonesia, masalah dan tantangan konservasi herpetofauna, serta cara menganalis data lapang. Untuk kegiatan pelatihan sesi Jawa Barat akan dilaksanakan di Fakultas Kehutanan IPB dan Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango pada tanggal 18-21 Juli 2016. Sedangkan kegiatan di Bali (bekerjasama dengan Universitas Udayana) akan dilaksanakan pada akhir September 2016, dan di Yogyakarta (bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada) pada akhir November 2016.

Bantuan untuk Pesantren Mirrozatul Lombok Barat

Festival ARK di Bogor akan diadakan di Museum Zoologi, Kebun Raya Bogor, pada hari Sabtu, 23 Juli 2016 jam 10.00-16.30 dengan acara pameran foto, pameran komunitas, dan temu wicara. Acara ini terbuka untuk umum, walaupun peserta harus membeli tiket masuk Kebun Raya Bogor terlebih dahulu. (Tulisan ini dikirim oleh Mila Rahmania, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor)

Ilustrasi.

Pergilah Dinda Cintaku

Maafkan aku yang terlalu berlebihan mencintaimu.

img_title
VIVA.co.id
26 Februari 2018