Desa Karduluk sebagai Pusat Seni Ukir di Madura

Salah satu hasil seni ukir Desa Karduluk
Sumber :

VIVA.co.id – Madura pulau yang kaya akan tempat wisata dan banyak memiliki keragaman budaya yang unik. Seperti salah satu desa di Sumenep yang memiliki tradisi kreatif yang membuahkan hasil, yaitu Desa Karduluk. Jika kita mencari di Google dengan keyword ‘Karduluk’ maka di situ akan tampak Karduluk dengan kota ukirnya.

Tanggung Jawab dan Rekonsiliasi Masyarakat Lumban Dolok

Hampir setiap rumah di desa Karduluk memiliki usaha ukir. Aktivitas mengukir kayu atau proses pembuatan mebel dapat Anda jumpai di sepanjang perjalanan di desa ini. Hal ini disebabkan mayoritas penduduknya berprofesi sebagai pengrajin mebel ukir yang sampai saat ini masih lestari.

Tidak hanya itu, seni ukir di kota ini juga sudah bersaing di kancah nasional sehingga desa ini terkenal sebagai sentra ukiran. Regenerasi dari penduduk Karduluk masih terjaga. Anak-anak yang masih berada di bangku tingkat dasar sudah bisa mengukir. Dan saking mengentalnya kebiasaan ini, para pengrajin terkadang sampai tidak perlu menggunakan pola dalam mengukir. Walaupun saat ini ada sebagian masyarakat khususnya kalangan pemuda yang lebih memilih untuk berusaha di luar kota dari pada memelihara usaha yang bersifat kreatif dan unik ini.

Jokowi Diminta Lerai Konflik Ketua Pramuka dengan Menpora

Banyaknya para pengrajin di Desa Karduluk yang berkecamatan Pragaan ini juga menjadi daya tarik orang asing yang juga ingin membangun usaha mebel atau seni ukir. Seperti yang dikatakan salah satu masyarakat Karduluk, Halimah, yang menyatakan bahwa memang ada orang yang awalnya menjadi pekerja lalu menduplikat seni ukir di Karduluk. Sehingga saat sudah mahir mereka membangun usaha ukir sendiri. Bahkan ada juga yang menduplikat atau meniru karya ukir ini dengan menyamar menjadi konsumen.

Masyarakat juga menyatakan bahwa Pemerintah tidak memiliki peran dalam usaha seni ukir di Desa Karduluk ini. Jadi, terjaganya Desa Karduluk dengan kota ukirnya tidak ada peran pemerintah, hal itu hanya terjaga dengan sendirinya. Banyak pemilik usaha yang juga mengatakan bahwa banyaknya pekerja juga berdampak kepada penghasilan.

Bantuan untuk Pesantren Mirrozatul Lombok Barat

Banyaknya para pengrajin seni ukir di sini juga menjadi hal yang menarik bagi para pembeli. Sebab, para penjual juga memainkan harga dalam penjualannya. Bisa jadi para penjual terkadang menjualnya di bawah harga modal sebab persaingan dalam penjualan yang terlampau banyak.

Terkadang para pembeli dari kota lebih memandang label atau merek, artinya yang sudah diakui secara yuridis yang lebih diminati untuk dibelinya. Dan mereka tidak sadar akan kualitas dari bahan itu sendiri. Dalam persaingannya, antara sesama warga Karduluk bisa dikatakan persaingan yang sehat karena nilai religius yang masih tertanam secara kuat. Walaupun dulu ada sebagian penjual yang menggunakan keahlian mereka yang tak kasat mata. (Tulisan ini dikirim oleh Lutfiyah, Sumenep)

Ilustrasi.

Pergilah Dinda Cintaku

Maafkan aku yang terlalu berlebihan mencintaimu.

img_title
VIVA.co.id
26 Februari 2018