Jangan Terlalu Memanjakan Anak sejak Kecil

Ilustrasi anak manja.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Anak muda zaman sekarang tidak akan pernah mengenal yang namanya usaha sebelum mereka merasakan susahnya bekerja hingga mendapatkan gaji untuk menghidupi kehidupan sehari-hari. Contoh kecilnya sajalah, jika mereka sudah merasakan susahnya mencari pekerjaan dan ditolak dalam interview kerja. Dengan merasakan itu saja, mereka pastinya baru bisa sadar betapa sulitnya yang namanya berusaha.

Terlalu Dekat dengan Ibu Bikin Anak Jadi Manja, Benarkah?

Biasanya itu semua karena sejak kecil mereka sudah diberi segala fasilitas dan sarana untuk hidup oleh orangtuanya. Seperti handphone, sepeda motor, mobil, laptop, notebook, uang harian ataupun bulanan. Ada anak yang kuliah sudah sampai semester 6, tapi malah berhenti di tengah jalan. Alasannya simpel, hanya karena dia tidak kuat dengan tugas-tugas kuliahnya. Dan yang lebih penting lagi, mereka beralasan kalau mereka butuh liburan dan refreshing.

Padahal di luar sana banyak mereka yang juga ingin kuliah. Tapi karena keterbatasan dan kekurangan ekonomi, mereka tidak bisa merasakan duduk di bangku universitas. Seperti aku contohnya, yang tidak bisa lagi duduk di bangku universitas karena keterbatasan ekonomi orangtuaku.

Pergilah Dinda Cintaku

Cenderungnya, anak SD yang sejak kecil sudah diberikan gadget oleh orangtuanya, ketika besar mereka akan tumbuh menjadi remaja yang selalu disibukkan dengan bermain game dan bermedia sosial. Tidak ada waktu untuk belajar, tidak ada waktu untuk berteman dan berkeluarga, dan tidak ada juga waktu untuk mengurus diri. Hingga akhirnya, dia pun tumbuh menjadi seseorang yang tidak mengenal yang namanya usaha.

Gadget yang dimilikinya itu, dia tidak sadar seberapa susah orangtuanya bekerja pagi, siang dan malam. Kecuali kalau memang orangtuanya memberikan pengawasan lebih dan tidak terlalu mengekang kepada anaknya, mungkin anak tersebut bisa menggunakan gadget yang diberikan orangtuanya itu dengan hal-hal yang positif. Ada juga anak sekolah yang masih belum genap berumur 17 tahun, tapi malah sudah diberikan motor, bahkan mobil.

Tanggung Jawab dan Rekonsiliasi Masyarakat Lumban Dolok

Alasannya juga simpel, karena mereka (orangtua) selalu disibukkan oleh pekerjaan dan tidak bisa mengantar ataupun menjemput anak mereka. Padahal anak yang belum genap berumur 17 tahun belum punya SIM pastinya. Andaikan ada apa-apa di jalan, ujung-ujungnya polisi pasti menyuruh anak tersebut menelepon orangtua mereka.

Aku dulu juga pernah ditilang, dan disuruh menelepon orangtuaku. Tapi aku bilang saja kalau orang tuaku keluar kota. Anak yang belum genap berumur 17 tahun memang belum diperbolehkan untuk bekerja menghasilkan uang sendiri. Karena mereka masih memiliki seseorang yang bisa bertanggung jawab atas kehidupannya yaitu orang tua dan keluarganya. Tapi seorang anak haruslah diberi pengawasan dari orang tua. Dibutuhkan pengawasan, tapi janganlah terlalu ketat dan mengekang.

Jika sejak kecil seorang anak selalu dimanjakan oleh orang tua dengan cara memberikan mereka fasilitas dan sarana untuk hidup ataupun bergaul bersama teman-teman mereka, tanpa memberitahukan mana yang benar dan mana yang salah, takutnya nanti anak itu akan mengalami betapa sulitnya yang namanya ‘usaha’ di saat usia yang sudah tidak muda lagi. Karena kita semua pasti tahu, penyesalan selalu datang belakangan. (Tulisan ini dikirim oleh Ridho Adha Arie, Pekanbaru)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya