Master Downline Memenuhi Kebutuhan Masyarakat Desa Polagan

KPM 2016 STAIN Pamekasam
Sumber :

VIVA.co.id – Mahasiswa mengemban tugas Tri Dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan baru saja melakukan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) 2016 dengan menggunakan metodologi PAR (Parcipatory Action Research).

Pergilah Dinda Cintaku

Ini dimaksudkan agar mahasiswa tidak lagi menjadi pekerja ataupun pembantu dalam masyarakat. Melainkan mahasiswa harus bisa menjadi motor penggerak masyarakat untuk menjalankan suatu program. Agar pasca KPM di desa tersebut, program yang telah dilaksanakan tetap berjalan dan berkesinambungan.

Metodologi PAR (Parcipatory Action Research) berbasis pos pemberdayaan masjid (POSDAYA) yang diprogramkan STAIN Pamekasan bertujuan untuk mengembalikan fungsi masjid sebagai pusat pembangunan masyarakat. Sebagaimana fungsi masjid pada zaman Rasulullah SAW.

Tanggung Jawab dan Rekonsiliasi Masyarakat Lumban Dolok

Kami berada di posko 51 yaitu tepatnya Desa Polagan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan. Kondisi masyarakatnya sudah berkemajuan dan harmonis. Hal ini terbukti dari hasil riset tingkat kesejahteraan keluarga di daerah sekitar Masjid Al-Hidayah (sebagai masjid POSDAYA) yang mayoritas menggunakan sistem listrik prabayar. Karena memang listrik sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari. Khususnya bagi masyarakat Dusun Kebbun, Desa Polagan, Galis, Pamekasan ini.

Dari temuan kami di atas, ternyata tidak satupun yang menyediakan token listrik untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat. Kemudian kami berinisiatif mencanangkan program Master Downline di Masjid Al-Hidayah sebagai bentuk pengembalian tupoksi masjid sebagai pusat pembangunan masyarakat.

Jokowi Diminta Lerai Konflik Ketua Pramuka dengan Menpora

Ustaz Moh. Hazin selaku Ketua Takmir Al-Hidayah sangat mengapresiasi program kami. Karena masyarakat tidak perlu lagi jauh-jauh untuk membeli token listrik prabayar, sekaligus dapat menghidupkan kembali fungsi masjid seperti dulu.

“Program ini tidak lain kami lakukan untuk mengembalikan fungsi masjid sebagai pusat pembangunan masyarakat. Dengan membeli token listrik ke masjid Al-Hidayah, masyarakat juga ikut membangun masjid lebih sejahtera dengan keuntungan yang dapat memperbesar kas masjid,” ujar Ahmad Khodari selaku koordinator desa KPM Posko 51.

Bapak Jauhari selaku ketua RW sekaligus operator Master Downline Al-Hidayah menyambut senang dengan adanya inovasi dari mahasiswa KPM. “Terima kasih atas sentuhan ide dan materi bagi masyarakat Dusun Kebbun. Semoga ini menjadi catatan amal jariyah adik-adik KPM dan pengalaman di desa kami semoga menjadi bekal kelak saat terjun ke masyarakat yang seutuhnya.” tambahnya. (Tulisan ini dikirim oleh Anshory Fahmy)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya