Gemar Nonton Anime Tidak Selalu Berdampak Buruk

Anime Jepang.
Sumber :
  • http://www.otakjepang.com/

VIVA.co.id – Hari itu hari Senin, dan aku baru saja bangun dari tidurku. Aku langsung mengambil notebook, lalu kunyalakan dan langsung menonton anime. Kebiasaan anak muda saat ini, kalau bukan menonton anime, pasti menonton drama Korea dan Jepang.

Kolaborasi Game dan Anime Dimulai pada 21 Maret 2024

Kebiasaanku setiap pagi sama layaknya seperti seorang anak muda yang otaknya sudah terkontaminasi oleh yang namanya anime. Anime adalah kartun yang berasal dari Jepang. Anehnya, banyak orang yang menganggap anime itu tidak pantas untuk ditonton. Alasannya sih tidak jauh-jauh dari masa lalu Indonesia yang pernah dijajah oleh Jepang.

Ada juga yang beralasan kalau anime hanya untuk anak-anak saja. Padahal anime bukan hanya untuk anak-anak, tapi untuk orang dewasa juga. Contohnya saja anime One Piece yang sampai saat ini masih belum tamat-tamat juga. Kebanyakan penontonnya adalah orang yang sudah bekerja, bahkan sudah berjenggot dan berkumis.

Mengenal Lebih Jauh Anime Black Clover, Ada 4 Kerajaan yang Berbeda

Anak kecil juga boleh menonton anime. Tapi justru mereka masih harus diawasi oleh orang dewasa. Walaupun ketika masih kecil dulu aku tidak pernah diawasi kalau sedang menonton anime di televisi. Tapi ketika adik-adikku menonton anime, aku akan selalu mengawasi mereka.

Mungkin aku telah salah karena membiarkan mereka menonton anime. Aku takutnya mereka akan menjadi sepertiku. Tidak mempunyai banyak teman, tidak pernah peduli dengan keadaan sekitar, tidak mau bermain di luar rumah bersama teman-teman yang sebaya mereka, dan melupakan pelajaran.

Penggemar Wajib Tahu, Inilah Fakta Menarik dari Serial Anime Boruto Uzumaki

Kebanyakan anak zaman sekarang kalau sudah menonton anime ya begitu, suka lupa dengan dunia. Bahkan dengan orang yang ada di sekitarnya pun juga bisa lupa. Padahal aku dulu tidak sampai begitu. Sesekali aku menyempatkan diri untuk bermain bersama teman-teman yang sebaya denganku. Permainan apa pun, aku bermain bersama mereka. Walaupun cara bermainku tidak sebagus dan sebaik mereka, aku tetap bermain dan selalu kalah.

Dari sini aku menyadari betapa buruknya efek dari sebuah anime. Tapi ternyata, dari anime aku menyadari ada baiknya juga efek dari sebuah anime. Anime memang bisa menjauhkan yang dekat, tapi dari anime aku bisa banyak mempelajari banyak hal. Mungkin cerita di dalam sebuah anime banyak yang tidak menyukainya dan menganggap kalau anime tidak pantas ditonton. Padahal lewat cerita di dalam anime ini juga banyak pelajaran yang bisa diambil.

Kebanyakan anime mengambil tema tentang persahabatan dan pertemanan. Di dunia nyata ini banyak orang lupa akan teman dan sahabatnya yang sedang membutuhkan bantuan. Apalagi mengingat masing-masing orang memiliki rutinitas, aktivitas dan kepentingan sendiri.

Dari anime kita dapat mengambil pelajaran tentang bagaimana hidup saling membantu. Walaupun diri sendiri sedang dalam masalah dan memiliki kepentingan masing-masing. Tapi di dunia nyata tidak begitu, kebanyakan kepentingan diri sendirilah yang lebih diutamakan. Karena sering menonton anime, aku menjadi orang yang lebih mendahulukan membantu teman dan sahabatku jika mereka membutuhkan bantuanku. Apakah kalian masih menganggap kalau anime tidak baik untuk ditonton? (Tulisan ini dikirim oleh Ridho Adha Arie, Pekanbaru)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya