Antara Aktivis dan Aktivitas Mahasiswa

Ilustrasi/Mahasiswa
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Kehidupan kampus memang memiliki banyak cerita. Tiap orang akan merasakan dunia kampus secara berbeda, tergantung dari kegiatan yang dilakukan sebagai rutinitasnya. Tidak ada jenis mahasiswa yang terbaik, karena masing-masing punya poin pembelajaran dan momennya sendiri-sendiri.

Menko Polhukam Sebut 1.900 Mahasiswa Terindikasi Korban Perdagangan Orang di Jerman

Partisipasi dan pengaruh mahasiswa terhadap perkembangan teknologi boleh diefektifkan kembali dan status mahasiswa menjadi tongkat estafet bangsa untuk memajukan masyarakat. Korelasinya adalah mahasiswa merupakan salah satu komponen bangsa dan mendapat atribut sebagai kaum intelektual. Oleh karena itu, mahasiswa dituntut agar dapat berpartisipasi di dalamnya.

Gaya hidup mahasiswa zaman sekarang sangatlah berbeda dengan mahasiswa zaman dulu yang belum mengenal teknologi. Di zaman yang serba canggih dimana teknologi sudah sangat mudah diakses dan digunakan oleh masyarakat luas. Mahasiswa sekarang memiliki gaya hidup yang modern.

Polri Bakal Keluarkan Red Notice 2 Tersangka TPPO Ribuan Mahasiswa ke Jerman

Sering kita temui di tempat perbelanjaan terdapat sekelompok anak muda yang notabenenya mahasiswa sedang berkumpul bersama. Pada umumnya mereka menggunakan gadget canggih seperti smartphone. Bahkan saat sedang berkumpul bersama, tak jarang diantara mereka lebih mementingkan smartphonenya dibanding mengobrol bersama teman-temannya. Hampir semua tempat nongkrong untuk mahasiswa, mulai dari warteg, warkop pinggir jalan, sampai di taman kota pun menyediakan wifi gratis.

Semua tempat itu digunakan untuk sekadar duduk, minum kopi, makan bersama, menangkap Pokemon, sampai berbincang-bincang yang mengarah pada kebijakan Negara. Ini terjadi karena pengaruh modernisasi. Dimana semakin tingginya gaya hidup seseorang dan berubah mengikuti perkembangan zaman.

SNBP Tahun 2024, USU Terima 2.244 Mahasiswa Baru

Namun, ada sebagian dari mahasiswa rajin atau yang biasa disebut juga jenius. Mereka yang biasanya menjadi korban saat mendapat tugas kelompok. Di luar jam kuliah, dia akan mengerjakan tugas kelompoknya. Dan pada saat presentasi, dia pun yang akan maju untuk presentasi hasil tugasnya. Karena memang hanya dialah yang mengerti tugas tersebut.

Tapi kondisi tersebut akan bermanfaat bagi dia sendiri, karena dengan mengerjakan tugas itu secara tidak langsung membuatnya belajar materi perkuliahan. Jangan terkejut jika mahasiswa tipe ini meraih top 20 chart IPK tertinggi di jurusannya. Belajarlah menjadi rajin dari mereka yang rajin belajar.

Di zaman sekarang ini, masih kurang dari 50 persen kesadaran mahasiswa yang memahami aktivitasnya sebagai mahasiswa. Aktivitas mahasiswa dengan aktivitas aktivis yang cerdas, yang bermutu, dan berakhlakukarimah. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh aktivitas mahasiswa aktivis yang terlalu banyak organisasi, cacat akademik, dan banyak bersuara di jalan. Hingga habis suara untuk mencoba meyakinkan orang lain, tetapi tetap saja kesulitan untuk menentukan jalan hidupnya sendiri.

Berbicara tentang mahasiswa aktivis, ada juga mahasiswa yang selalu aktif di berbagai aktivitas kemahasiswaan, organisasi, tapi tetap unggul di dunia akademik. Biasanya mahasiswa seperti ini tidak diragukan lagi dengan keilmuannya. Selain fokus di ranah politik, tapi di sisi lain pengembangan bakat di bidang keilmuan juga bagus. Dalam hal ini, mereka sukses berorganisasi dan sukses akademik.

Kelompok aktivis biasanya punya tempat tersendiri di kalangan mahasiswa dengan berbagai kegiatan yang semakin menjamur. Mereka berhasil menyentuh hati banyak mahasiswa untuk ikut bergerak dalam kegiatannya. Mahasiswa aktivis pun biasanya lebih dekat dengan dosen, meningkatkan bakat penelitian dan bekerjasama yang lebih utama. (Tulisan ini dikirim oleh Erwinmutalib)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya