Mahasiswa Ini Ciptakan Aplikasi Game Edukasi untuk Anak-anak

Pemenang Kompetisi Hackathon.
Sumber :

VIVA – Kader Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII Asia Malang meraih juara untuk kategori Aplikasi Ter-Develop dalam kompetisi Hackathon yang dilaksanakan oleh Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer atau STMIK Asia Malang. Kompetisi ini berlangsung selama 3 hari, 27 hingga 29 Oktober 2017. Pesertanya berjumlah 87 orang yang terdiri dari mahasiswa dan alumni STMIK Asia Malang yang terakumulasi dalam 22 tim.

Mahasiswi Aceh yang Meninggal sebelum Wisuda Fasih Bahasa Jepang

Elok Hermawati (20) dan Mahathir Muhammad (21) yang berlabel tim Mahel ini menerapkan konsep game edukasi yang berlatar belakang atas kegelisahan mereka terhadap keadaan sosial saat ini. “Gadget sudah merambah ke masyarakat umum dan game merajalela,” ungkap Mahathir. Sasaran aplikasi ini adalah anak-anak mulai dari kelas dua Sekolah Dasar ke atas. “Karena anak-anak sekarang terpaku pada permainan dan kurang pengawasan dari orang tua,” lanjutnya.

Konsep tersebut diterapkan pada aplikasi berbasis android dengan nama Mathematic Learning (Mathel). Aplikasi ini berisikan kumpulan soal matematika dasar. Tingkat kesulitannya sesuai dengan level yang telah ditentukan. Pengguna dipaksa berpikir cepat, karena pada setiap soal terdapat waktu untuk menjawabnya. Dengan fitur jawara pada aplikasi ini, pengguna mampu mengetahui peringkat mereka secara online.

Mahasiswa, Jangan Kuliah Cuma untuk Mengejar Nilai Akademis

Dalam proses pembuatan Mathel, Elok dan Mahathir sempat mengalami kesulitan. “Kesulitan kami adalah manajemen user online dan offline,” jelas Mahathir. Namun, kesulitan itu dapat segera diatasi dengan mudah, sehingga mampu mengungguli 21 konsep lainnya dari tim yang berkompetisi saat itu.

Di samping itu, mereka telah memberi contoh pada kaum pergerakan nasional. Selain aktif di dunia pergerakan, mereka mampu berkompetisi pada akademis yang digelutinya. “Teruslah berkreasi dan menjadikan lingkungan kita meningkat dalam segi belajar dan kreativitas,” pesannya. (Tulisan ini dikirim oleh Dwi Purbo Yuwono, Jawa Timur)

Di Balik Mewahnya Mahasiswa yang Hidup di Luar Negeri
Kampus Universitas Islam Indonesia (UII)

Ibrahim Malik Gugat UII karena Gelar Mahasiswa Berprestasinya Dicabut

Pencabutan itu diduga terkait isu pelecehan seksual.

img_title
VIVA.co.id
28 September 2020