- REUTERS/Yuya Shino
VIVA.co.id – Honda nampaknya mulai kerasan dengan bisnis barunya, yakni memproduksi pesawat jet pribadi untuk kalangan tajir. Meski dijual dengan harga fantastis, namun ternyata permintaan akan pesawat mungil bernama HondaJet itu terus saja berdatangan.
HondaJet dirancang Honda Aircraft Company, Inc. (HACI) sejak lama. Butuh waktu 30 tahun bagi Honda mengembangkan pesawat tersebut hingga akhirnya berhasil masuk ke dapur produksi pada 2015.
Proyek ambisius Honda terhadap industri kedirgantaraan secara perdana dimulai pada 1986, dan dipimpin seorang insinyur aeronautika muda bernama Muchimasa Fujino.
Setelah bergulir beberapa tahun, pada 2006, disepakati pembentukan Honda Aircraft Corporation, di mana Fujino ditunjuk sebagai Chief Executive Officer. Ekspektasi pembentukan, tak hanya sekadar mengembangkan, tapi juga membangun, dan menjual HondaJet.
Pesawat pribadi tersebut memiliki kapasitas hingga enam penumpang. Panjangnya 13 meter. Pesawat ini juga memiliki toilet pribadi dan paket opsional yang memungkinkan pemilik untuk mengontrol sistem audio, pencahayaan, suhu kabin, dan electrochromatic jendela dari perangkat mobile.
HondaJet memiliki jangkauan sekira 1.400 mil dan bisa berangkat dari Boston ke Fort Lauderdale, Florida, dalam waktu kurang dari tiga jam. Belum lama ini Business Insider berkesempatan menumpangi pesawat berbanderol Rp64 miliar itu. Dalam ulasannya yang dilansir, Selasa 12 September 2017, kabin HondaJet dinilai sangat nyaman, dan penerbangan benar-benar berjalan dengan mulus.
Jika melihat wujudnya yang paling menarik perhatian adalah pembenaman dapur pacu alias mesin yang dipasang di atas sayap. Namun Honda punya alasan mengapa mesin ditaruh di bagian atas sayap. Kata Honda agar mengurangi hambatan udara saat terbang. Selain itu, ini juga dapat meningkatkan kapasitas kargo HondaJet sekaligus mengurangi kebisingan kabin dengan mengisolasi mesin dari badan pesawat.
Kabin HondaJet terbuat dari komposit plastik yang diperkuat dengan karbon. Badan pesawat dirancang agar lebih ringan dan lebih kuat daripada konstruksi aluminium tradisional. Sementara soal kargo, HondaJet memiliki bagasi di belakang dan depan. Untuk di bagian 'hidung' pesawat saja, kompartemennya bisa menampung 66 kaki kubik barang.
Masuk ke dalam kabin
Di dalam, kabinnya tak terlalu tinggi, dengan lebar lima kaki. Akibatnya kebanyakan orang dewasa tak akan bisa berdiri tegak di sana. Sebenarnya bicara kenyamanan, HondaJet bisa menampung empat penumpang.
Tetapi jumlah itu bisa ditambah dua orang lagi, satu di kursi dekat pintu, sementara satu lagi duduk di kursi kopilot.
Mengapa kursi kopilot bisa ditempati penumpang, karena HondaJet mampu melakukan operasi pilot tunggal.
Sesuai dengan rencana Honda yang memungkinkan pemilik jet pribadi yang ingin terbang sendiri, tanpa perlu didampingi kopilot. Di belakang kabin penumpang ada kamar mandi pribadi dengan wastafel, serta toilet.
Jet kecil itu membutuhkan kurang dari setengah landasan pacu sejauh 6.000 kaki untuk lepas landas.
Keunggulan lainnya, kabin cukup nyaman untuk melakukan percakapan tanpa perlu menaikkan suara Anda. Bagaimana penilaian Anda? (ren)
