- VIVA.co.id/Jeffry Yanto
VIVA.co.id – Walaupun penjualan mobil baru di Indonesia masih belum bergerak naik secara signifikan, hal itu ternyata tidak terjadi pada penjualan mobil bekas. Hal ini, karena pasar penjualan dua jenis mobil memang berbeda.
Manajer Pemasaran Senior WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih, mengatakan penjual mobil bekas di tempatnya saat ini justru mengalami peningkatan. Terlebih bersamaan dengan momentum jelang ramadan dan lebaran.
"Pemainnya (penjual) di sini semakin banyak. Jadi memang ada peningkatan kalau di tempat kami ini. Naiknya sekitar 10 persen dibanding sebelumnya," kata Herjanto kepada VIVA.co.id, Jumat 26 Mei 2017.
Herjanto mengatakan, paling tidak ada empat alasan yang membuat konsumen akhirnya lebih memilih mobil bekas dibandingkan mobil baru.
Pertama, dengan membeli mobil bekas dapat langsung dikirim dan digunakan oleh konsumen. Hal ini cukup berbeda dengan mobil baru, yang harus menunggu pengiriman dari gudang.
Kedua, surat-surat mobil telah tersedia, tidak seperti mobil baru, yang juga harus menunggu cukup lama untuk ketersediaan surat-surat kendaraan. Alasan ketiga, harga tentu yang ditawarkan lebih murah dan terjangkau.
Terakhir, pemilihan mobil lebih beragam yang dapat disesuaikan dengan kemampuan. “Untuk mobil bekas, tersedia unit dari berbagai tahun, sehingga konsumen bebas memilih tahun dan jenis mobil, sesuai dana dan kebutuhan mereka,” kata Herjanto.
Harga Hyundai Ioniq 5 di Bursa Mobil Bekas Tembus Rp1 Miliar
Sejak pertama kali diluncurkan di pameran IIMS 2022, sampai saat ini sudah ada ribuan orang yang memesan mobil Hyundai bebas emisi tersebut. Namun mereka harus rela inden
