Ancang-ancang Hadapi Aturan Mobil Bensin Dilarang Beredar

Ilustrasi mobil listrik Volvo.
Sumber :
  • Carscoops

VIVA.co.id – Dewasa kini banyak negara sudah mulai merencanakan membuat aturan untuk mengurangi polusi dan emisi karbon. Salah satunya adalah dengan menggodok aturan pelarangan bagi produsen kendaraan roda empat menjual mobil bermesin bensin dan diesel.

AS Tuntut 7 Warga China atas Peretasan Jahat yang Disponsori Negara

Salah satu negara yang mulai gencar mengkampanyekan rencana aturan itu adalah China. Meski demikian, rencana pelarangan hingga kini masih dalam tahap proses pembahasan dan belum diputuskan kapan aturan tersebut bakal diterapkan.

Wakil Menteri Industri Tiongkok, Xin Guobin menyebut, pemerintah China sejauh ini baru melakukan kajian yang relevan untuk menerapkan kebijakan tersebut. "Langkah-langkah ini tentu akan membawa perubahan besar untuk pengembangan industri mobil kita," kata Xin Guobin seperti dilansir BBC, Senin 11 September 2017.

Kemenperin Dorong IKM Berperan dalam Ekosistem Kendaraan Listrik

Selain Tiongkok, sejumlah negara pun telah mengumumkan rencana melarang kendaraan diesel dan bensin dijual di negara tersebut, yakni Inggris dan Prancis. Baik Inggris dan Prancis akan melakukan pelarangan mobil bermesin bensin dan diesel beredar di jalan pada 2040 mendatang.

Sejumlah produsen kendaraan roda empat pun telah menanggapi rencana pemerintahan Tiongkok. Volvo salah satunya. Mereka mengungkapkan, untuk menghadapi kebijakan itu, perusahaan akan memproduksi mobil listrik pada 2019 mendatang.

Ragam Kendaraan Listrik Canggih Siap Meriahkan Pameran PEVS 2024

Sementara Geely berencana menjual satu juta unit mobil listrik pada 2025. Aliansi Renault-Nissan, Ford dan General Motors pun mengaku telah mengembangkan mobil bertenaga listrik di Tiongkok. Jelas saja hal itu dilakukan sejumlah produsen mobil yang berinvestasi di Tiongkok. Sebab pembuat roda empat tengah berlomba-lomba merebut pasar otomotif di negara tersebut.

Tiongkok menginginkan mobil listrik dan hibrida plug-in menyumbang setidaknya seperlima dari penjualan kendaraannya pada 2025. "Pemerintah mengharuskan delapan persen dari total penjualan mobil adalah mobil listrik maupun hibrida plug in sampai tahun depan dan meningkat 12 persen sampai tahun 2020," kata dia.

Ilustrasi macet / mudik

Mudik Pakai Mobil Listrik, Perhatikan Suhu Cuaca dan Ban

Mudik Lebaran 2024 semakin dekat, dan antusiasme para perantau untuk kembali ke kampung halaman sudah terasa. Di tengah meningkatnya kesadaran akan kelestarian lingkungan

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024