- VIVA.co.id/ Anwar Sadat
VIVA – Selama ini, masih banyak masyarakat yang menganggap bahwa mobil bermesin diesel lebih tahan menembus banjir ketimbang yang bermesin bensin. Namun, hal itu terjadi pada mobil diesel konvensional.
Workshop Head Daihatsu Pangeran Jayakarta, Dolf Valentino mengatakan, mobil diesel konvensional didesain tidak memiliki banyak piranti kelistrikan yang terdapat di ruang mesin.
"Mesin diesel itu dianggap tahan tahan banjir itu dulu, itu yang masih teknologi konvensional," kata Dolf kepada VIVA di Jakarta, Senin 4 Desember 2017.
Mobil bermesin diesel saat ini tak berbeda dengan bermesin bensin. Karena, menurutnya, mobil diesel kini sudah dilengkapi dengan teknologi canggih dilengkapi dengan sistem kelistrikan.
"Mobil diesel sudah canggih, dilengkapi dengan berbagai alat-alat elektronik dan ini tetap berisiko sama dengan mobil bensin," ujarnya.
Ia mengatakan, kebanyakan mobil bermesin diesel memang memiliki sosok yang tinggi besar, apalagi mobil-mobil bermodel SUV. Namun, menurutnya, perawatan mobil diesel saat menghadapi banjir tetap sama. Sehingga, dia menyarankan, agar pemilik mobil diesel harus meningkatkan kewaspadaan.
"Saat melewati banjir, sebisa mungkin jangan dengan kecepatan tinggi, karena pecahan air akan dapat naik ke atas mesin. Dan, yang kita utamakan adalah lubang air cleaner jangan sampai kemasukan air dibanding lubang knalpot," tuturnya.
Dolf menambahkan, lubang knalpot selama mesin hidup masih bisa memiliki dorongan gas buang dari hasil pembakaran. "Saat lewatin banjir harus pertahankan posisi gigi transmisi di gigi satu pada manual dan D1 untuk matik," kata dia.
