Yamaha Mulai Kembangkan Motor dengan Kecerdasan Buatan

Yamaha Motoroid Concept.
Sumber :
  • Yamaha

VIVA – Industri otomotif belakangan mulai mengembangkan produknya dengan berpendekatan pada Artificial Intelegent (AI), alias kecerdasan buatan. Ini penting bagi mereka untuk menjaga semacam relevansi di pasar otomotif, agar tetap menjadi pilihan menarik bagi konsumen dan melanggengkan bisnisnya.

AI Bisa Tahu Hidup dan Mati Manusia

AI digunakan untuk memperbaiki pengalaman berkendara, kendati hingga kini belum ada merek yang menyampaikan bagaimana motor yang dibenamkan sebuah kecerdasan buatan akan lebih baik atau bahkan bekerja lebih baik dari motor konvensional yang beredar di pasaran.

Namun, Yamaha nampak melompat jauh dengan konsep Motoroid-nya, yang digadang-gadang membawa AI dan dibekali dengan teknologi jangka panjangnya. Untuk penerapan kecerdasan buatan pada sepeda motor, Yamaha berencana menggunakan AI untuk menafsirkan sinyal dan tindakan pengendara, guna mengendalikan platform sepeda motor. Demikian seperti dilansir Asphaltandrubber, Selasa 31 Oktober 2017.

6 Laptop Bertenaga AI Siap Ramaikan Pasar Indonesia

Artinya, seseorang dapat memperkirakan bagaimana AI dapat mulai mempelajari kebutuhan pengendara di jalan, bahkan hingga parkir. Dalam video pendek di bawah ini, Yamaha menjelaskan beberapa fitur dari konsep Motoroid, sebut saja self-balancing actuation, electric drivetrain, dan haptic feedback systems.

Teknologi self-balancing diklaim benar-benar sangat diperhatikan Yamaha. Ini disebut Active Mass Center Control System (AMCES), dan tidak seperti unit Honda yang menggerakkan roda depan motor untuk menyeimbangkannya. Sementara AMCES menggunakan roda belakang dan sasis untuk menjaga agar motor tetap pada keseimbangan. Motor ini dibekali desain sasis yang unik, dan Yamaha menggunakan baterai lithium-ion di Motoroid sebagai pengimbangnya.

ASEAN, Medan Perang Uni Eropa Vs AI

Lihat videonya di bawah ini:

Kecerdasan buatan (AI)

Berharap Implementasi AI Bisa Lebih Luas

Direktur Utama Feedloop AI, Muhammad Ajie Santika, berharap implementasi AI bisa lebih luas, bahkan seluruh Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
27 Maret 2024