- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Masih ingat Mbak Surip? Melalui sosok penyanyi nyentrik yang meninggal 4 Agustus 2009 lalu, reggae kembali menggema di blantika musik tanah air. Berbagai kelompok musik yang mengusung aliran ini pun mendapat tempat tersendiri di tengah bombardir musik-musik populer.
Melalui Festival Reggae 2011, sejumlah musisi reggae berpesta. Dalam alunan musik khas, mereka memanjakan ribuan Rastafara, penggemar fanatik reggae, yang merangsek ke sejumlah panggung, yang berserak di arena Pekan Raya Jakarta, Kemayoran, hingga dini hari tadi.
Keterlibatan 50 band beraliran reggae dalam festival kali ini menjadi sebuah prestasi. Museum Rekor Indonesia atau MURI memberikan penghargaan sebagai festival yang mampu mempertemukan band reggae terbanyak selama lebih delapan jam nonstop.
"Belum ada festival reggae sebesar se-Asia Tenggara. Baru kali ini, luar biasa 50 band lebih, peserta terbanyak dalam sejarah musik di Indonesia," ujar pendiri MURI, Jaya Suprana, usai menyerahkan plakat kepada Bang Boy, produser B dan R Production, promotor festival tersebut.
Sutiyoso yang didaulat sebagai pembina Reggae se-Indonesia, optimistus dengan perjalanan dan kemajuan band reggae di Indonesia. "Saya optimistis setelah festival reggae ini mendapat MURI, ke depannya akan banyak acara seperti ini," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Penyanyi reggae asal San Diego, Amerika Serikat, Big Mountain, menggenapi penampilan sejumlah musisi reggae seperti Ras Muhammad, Tony Q Rastafara, Souljah, Cozy Republic, dan Steven and Coconuts Trees.
Selain menampilkan 50 band reggae, festival ini juga menggelar acara Tribute to Mbah Surip. Ini sebagai penghargaan karena kemunculannya sesaat kala itu sempat menaikkan pamor reggae.
Ogah Pakai Pelampung, Bocah 6 Tahun di Cikarang Tewas Tenggelam di Kolam Renang
Seorang bocah perempuan berinisial S berusia enam tahun tewas tenggelam ketika berenang di kolam renang yang berlokasi di kawasan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.
