Ada yang Beda di War for The Planet of The Apes

War for the planet of the apes
Sumber :
  • reuters

VIVA.co.id –  Film ke-3 dari trilogi Planet of The Apes, yaitu War for the Planet of the Apes akan di rilis di indonesia pada akhir bulan ini. Film ini rencananya mulai tayang pada 26 Juli mendatang.

10 Film Terbaik Hollywood yang Rilis Tahun 2023, Ada Favoritmu?

VIVA.co.id mendapat kesempatan mengikuti screening film sebelum dilepas ke publik Rabu siang 12 Juli 2017. Film ini merupakan cerita lanjutan dari film pertama dengan setting interval waktu dari film pertama yaitu 15 tahun setelah cerita film pertama usai.

Di film ini, kumpulan kera yang telah menjadi cerdas yang dipimpin oleh Caesar menjalani hidup terpisah dengan manusia. Di akhir film pertama dijelaskan bahwa ras manusia dan kera akhirnya "setuju" damai dan hidup secara terpisah total agar tak terjadi konflik kembali. 

Gak Balik Modal, The Flash Cuma Raup Rp800 Milyar di Box Office Global

Di film ketiga, rupanya ada sekelompok batalyon tentara yang dipimpin seorang kolonel yang berambisi menghabisi seluruh ras kera. Menurut kolonel tersebut, ras kera menjadi biang keladi menyebarnya virus yang menyerang manusia yang membuat manusia tak dapat berbicara.

Singkat cerita, pasukan sang kolonel menyerbu sarang Caesar dan membunuh istri dan anak Caesar si pemimpin kaum kera. Seluruh pengikut Caesar pun ditangkap dan dijadikan budak untuk membangun sebuah benteng.

Intip Serunya Pertarungan Iko Uwais Lawan Jason Statham dalam Trailer EXPEND4BLES

Caesar yang penuh dendam lantas memburu sang kolonel, singkat cerita, ia akhirnya mengetahui mengapa para kera dipaksa untuk mendirikan sebuah benteng pertahanan. Rupanya sekelompok pasukan militer dari utara akan datang menyerang batalyon kolonel itu karena satu alasan yang nanti dapat dilihat sendiri setelah film tayang. 

Di film ini, konflik utama yang dihadirkan rupanya adalah manusia vs manusia karena adanya perbedaan prinsip. Kaum kera hanya dijadikan budak untuk melancarkan tujuan salah satu pihak. Jalan cerita yang disuguhkan lebih rumit dan dramatis dari film pertama.

Film ini cukup baik dengan mengajarkan kepada para penonton betapa pentingnya keluarga, persatuan dan kebersamaan.  Film ini juga dapat ditonton oleh semua umur meskipun akan lebih baik dengan didampingi orang tua .

Kritiknya, dalam film ini kurang dijelaskan bagaimana latar belakang kedua belah pihak manusia yang bertikai. Pihak kolonel sudah cukup dijelaskan sebagai yang terobsesi untuk menghabisi semua ras kera penyebab virus dan kolonel bahkan juga membunuh anggota ya yang terinveksi virus tersebut meskipun virus itu dapat disembuhkan.

Namun pihak tentara yang dikirimkan untuk menyerang batalyon kolonel tersebut tidak begitu dijelaskan berasal dari mana, apakah satuan elit sebuah negara, atau latar belakang lain. Hanya dijelaskan bahwa pasukan tentara yang menyerang  batalyon kolonel jahat tersebut harus menindak sang kolonel karena tindakan kejinya dengan membunuh semua orang yang terinveksi virus.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya