- instagram.com/disneyanimation
VIVA.co.id – Dalam upaya membuat film-film live-action yang diangkat dari seri animasinya, rumah produksi Disney rencananya akan me-remake live action film Aladdin. Namun, sebagai proyek lanjutan setelah merilis film Beauty and the Beast versi live-action di tahun ini, produksi film Aladdin tersebut masih menunggu nama aktor yang akan memerankan tokoh utamanya.
Dilansir dari Hollywood Reporter, Kamis, 13 Juli 2017, Disney ternyata telah memberikan kriteria khusus bagi aktor yang ingin memerankan Aladdin dalam film ini, dengan mencari bakat-bakat aktor baru untuk mengisi peran tersebut. Hingga saat ini, Disney telah menguji lebih dari 2.000 aktor dan aktris untuk didapuk sebagai pemeran Aladdin dan Jasmine.
Namun menemukan aktor berusia 20 tahunan dengan keahlian akting, bernyanyi dan menari adalah hal yang Sulit. Apalagi harus berasal dari Timur-Tengah atau India.
Mereka memerlukan tambahan waktu dan beberapa tes di London. Sayangnya, tes yang dilakukan tersebut berantakan. Kendati demikian, Disney tertarik dengan dua aktor muda pendatang baru Dev Patel dan Riz Ahmed di luar kemungkinan nama lain yang akan muncul.
Selain peran Genie atau jin lampu yang sudah dipantek oleh Will Smith, saat ini sosok Jasmine pun kabarnya masih diperebutkan oleh Naomi Scott, dan rivalnya yang merupakan bintang dari Disney Channel India, Tara Sutaria. Namun hal itu akan diputuskan setelah mendapat nama aktor utama.
Sementara Genie atau jin lampu akan diperankan oleh Will Smith. Sedangkan sosok antagonis, Tom Hardy kabarnya sudah pasti akan memerankan Ja'far sang penjahat, yang akan melawan Aladdin dan Genie di film tersebut.
Meskipun Guy Ritchie selaku sutradara mengaku sudah mulai kehabisan waktu dalam menyortir bakat dan sosok di film Aladdin ini, namun sepertinya proses syutingnya tetap akan dimulai pada Agustus 2017 mendatang.
Mendag Zulkifli Hasan Sebut Kolaborasi Jadi Kunci Atasi Pelambatan Ekonomi
Indonesia Marketing Association (IMA) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dengan tema 'Inclusive Immersive Marketing for Better Indonesia' di Sleman, Yogyakarta.
