- Bobby Agung/ VIVA.co.id
VIVA.co.id – Film terbaru garapan Sutradara Mouly Surya, Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak, tayang perdana di wilayah Amerika Utara, melalui program Contemporary World Cinema di Toronto International Film Festival 2017.
Marlina diputar perdana di teater Scotiabank, Toronto, Kanada. Ia telah mendapat distributor untuk kawasan Amerika Utara, yaitu di Nothern Banner, distributor film yang berpusat di Toronto, Kimstim dan Icarus untuk Amerika Serikat. Film Marlina akan tayang di bioskop-bioskop kedua negara tersebut pada awal 2018, setelah sebelumnya diedarkan lewat festival.
Sampai saat ini, Marlina telah mendapatkan jalur distribusi sebanyak 18 negara. Produser film Marlina, Rama Adi, memaparkannya lebih dalam.
“Pentingnya terseleksi festival film besar seperti di Cannes dan Toronto ini, sebenarnya sebagai strategi penting untuk membuka kesempatan luas mengakses jalur-jalur distribusi bagi film produksi kami. Memberi kesempatan kepada film kami untuk bertemu lebih banyak lagi penonton,” ujarnya, melalui rilis yang diterima VIVA.co.id, Minggu 17 September 2017.
Salah satu pihak distributor mengungkapkan bahwa Marlina layak mendapat tempat di hati penonton. Banyak terkandung pesan dan narasi yang kuat tentang eksistensi seorang perempuan.
“Mouly Surya menciptakan film luar biasa dengan tokoh perempuan feminis yang tampaknya menentang deskripsi perempuan pada umumnya. Kami berharap, dapat membawa film ini ke teater-teater di Kanada," ujar Michael Paszt, distributor dari Nothern Banner yang akan membawa film Marlina ke bioskop di Kanada pada 2018.
Toronto International Film Festival tahun ini diramaikan dengan 340 film, terdiri dari 256 film panjang dan 84 film pendek dari 74 negara, serta dihadiri sekitar 400 ribu orang setiap tahunnya. Program yang ada dalam TIFF 2017 ada 13 buah, salah satunya adalah program Contemporary World Cinema.
Sementara itu, film ini berkisah tentang seorang janda asal Sumba bernama Marlina (Marsha Timothy) yang memenggal kepala pimpinan perampok yang menyatroni rumahnya. Ia, lalu membawa kepala tersebut dalam sebuah perjalanan panjang ke kantor polisi.
Ide cerita film awalnya datang dari Garin Nugroho pada 2014. Mouly menerima tawaran Garin dan berupaya mewujudkannya ke film, bersama dua produser dari rumah produksi Cinesurya, Rama Adi dan Fauzan Zidni. Mouly menulis naskah bersama Rama, yang juga menjadi produser. (asp)
