Kisah Kehidupan Neraka si Seksi Priyanka Chopra di AS

Priyanka Chopra
Sumber :
  • REUTERS/Carlo Allegri

VIVA.co.id – Priyanka Chopra, aktris Bollywood yang sukses merambah Hollywood. Priyanka tampil seksi sebagai model sampul majalah Vogue edisi September dengan judul, The Unstoppable Priyanka Chopra. Priyanka pun telah memamerkan penampilannya di majalah tersebut, di akun Twitter miliknya.

Jadi Ibu Baru, Deretan Selebriti Rayakan Hari Ibu: Ada Paris Hilton hingga Priyanka Chopra

"The Unstoppable Priyanka Chopra". "Unstoppable, Unroppers, Unconstrained, panggil apa yang kamu suka, itu benar, terima kasih @ VOGUEIndia," tulis Priyanka seperti yang dilansir dari Indianexpress, Selasa, 5 September 2017. 

Foto sampul tersebut merepresentasikan perjuangan Priyanka dalam merintis karier di Hollywood. Dalam majalah tersebut, bintang serial Quantico ini berbicara tentang saat ia diganggu teman sekelasnya di AS, dan bagaimana ia menyesali melakukan iklan fairness cream selama tahap awal kariernya.

Tampil Berani di Film, 5 Aktris Bollywood Ini Disebut sebagai Simbol Seks

Priyanka datang ke Amerika saat berusia 12 tahun. Mungkin banyak mengira bahwa kehidupan sekolahnya sempurna tapi ternyata tidak seindah yang dibayangkan. Karenanya, ia memilih untuk kembali ke India. 

Priyanka mendapatkan pengalaman dianiaya saat masih duduk di bangku SMP. "Ada gadis yang merupakan pengganggu besar. Kupikir dia tidak menyukaiku karena pacarnya menyukaiku, atau beberapa masalah SMP yang dinamis. Dia membuat hidupku menjadi neraka. Masa SMP sulit untuk semua orang, lalu ada wanita ini," ungkapnya. 

Priyanka Chopra Pernah Kabur Saat Syuting, Sutradara Cabul Penyebabnya

Setelah tak tahan mendapatkan beragam bullying, ia pun ingin kembali ke India. Ia bertanya terlebih dahulu kepada ibunya, "Apa pendapat ibu kalau saya kembali?" Segera ibu Priyanka terbang dari India untuk menjemput anaknya, setelah mendengar kisahnya.  

Setelah usia 15 tahun, ia mulai mendapat banyak perhatian untuk penampilannya. Sebelum berusia 15 tahun, ia memiliki banyak masalah tentang penampilannya, terutama karena warna kulitnya. 

Di AS, ia mendapatkan diskriminasi karena warna kulitnya, tapi setelahnya kembali ia menyadari keistimewaan warna kulit yang dimilikinya. Namun, di awal kariernya di industri hiburan ia tergiur untuk membintangi iklan fairness cream, yang lantas membuatnya menyesal karena menjadi mengingkari keistimewaan dari kulitnya sendiri. 

"Aku memerankannya dengan rasa tidak aman. Dan ketika saya melihatnya, saya kecewa, 'Oh sial. Apa yang saya lakukan?' Padahal saya mulai berbicara tentang bangga dengan penampilan saya dan saya benar-benar menyukai warna kulit saya," katanya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya