Salat Berjemaah di Konser Rock, Memang Bisa?

Event Rock in Borneo 2016
Sumber :
  • Youtube

VIVA.co.id – Rock In Borneo (RIB) seolah tak pernah kehabisan cerita. Tahun lalu, event musik internasional yang bertempat di Tenggarong ini sempat menggemparkan dunia, lantaran sukses menggelar salat berjemaah dan tausiah di tengah gelaran musik cadas.

Kisah Siti Nurbaya Kembali Diangkat Jadi Lagu

Sukses tahun lalu, penyelenggaraan RIB tahun ini kembali memasukkan kegiatan salat berjemaah ke dalam agendanya. Event Manager RIB, Akbar Haka, acara akan dimulai sejak pukul 09.30 hingga malam hari. Karena melewati setidaknya 3 kali waktu salat, maka panitia memasukkan sholat berjamaah sebagai bagian dari acara konser.

"Iya seperti tahun lalu, kami menyiapkan untuk salat berjemaah dan juga akan ada tausiah pendek setelah salat Magrib," kata Akbar, Jumat, 8 September 2017

GHO$$ Lakukan 'Pemanasan' Sebelum Meluncurkan Album

Untuk berwudhu, penonton tidak perlu khawatir karena sudah disiapkan puluhan keran untuk mengambil wudu."Kami selalu siapkan tempat wudu, satu di belakang panggung, dan satu lagi dekat tribun VIP. Ada banyak keran kok," jelas pentolan band metal Kapital ini.

Alasan terbesar menggelar salat berjemaah adalah bahwa acara apa pun termasuk konser musik, tak boleh menghalangi seseorang untuk meninggalkan kewajiban ibadah terkhusus bagi umat Muslim. Kesuksesan tahun lalu membuktikan bahwa acara musik cadas tak akan bisa menahan seseorang untuk beribadah.

Tren Zumba Pakai Musik Rock, Mau Coba?

Sementara itu, event musik cadas ini akan mengambil konsep drama musikal 'Rock in Borneo: Mamanda Etam Lestari', yang dibalut dalam nuansa kebudayaan lokal Mamanda. Acara digelar di Gelanggang Olahraga Aji Embut, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, pada 23 September 2017 mendatang.

Sejumlah musisi rock lokal dan mancanegara seperti band Heavy Metal legendaris asal New Jersey AS, Skid Row, rencananya akan turut ambil bagian dalam acara ini.

"Jadi rangkaian konser Skid Row dan band-band lain akan berada di dalam pertunjukan teater Mamanda.
Seperti drama musikal, juga ada tarian khas Kaltim seperti jepen, belian, tari enggang, tari perang, beladon, dan juga tarsul," kata Akbar.

Dimasukkannya Mamanda dalam RIB tahun ini bukan tanpa alasan. Sebagai event internasional, agenda ini telah menjadi santapan media-media luar negeri. Hal itulah yang melatarbelakangi pengusungan konsep budaya lokal dalam event musik cadas ini.

"Mengingat banyaknya wartawan baik nasional maupun asing yang datang, serta puluhan ribu penonton yang hadir, kita ingin lebih memperkenalkan seni Mamanda kepada dunia internasional," ujarnya.

Puluhan band dipastikan akan mengisi RIB 2017. Selain Skid Row, beberapa metal head hero seperti Revenge The Fate, Klandestin, Kapital, sudah dipastikan akan menjadi pengisi acara. Masih ditambah lagi puluhan band lokal dan nasional lainnya tengah dalam tahap negosiasi.

"Sementara kita masih keep. Tunggu ya saat mereka approve. Ada beberapa nama yang belum deal untuk artis nasionalnya," terang Akbar.

Sebagaimana diketahui, event musik yang sudah digelar sejak 2012 ini dulunya bernama 'Kukar Rock in Fest', karena memang bertempat di Tenggarong. Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari, disebut sebagai inisiator konser musik cadas ini. Tapi, meskipun inisiatornya adalah kepala daerah, dipastikan acara ini tidak menggunakan APBD.

Seiring berjalannya waktu, event ini terus berinovasi setiap tahunnya. Kalau di awal-awal identik dengan musik underground, Rock In borneo berevolusi menjadi acara musik yang bisa mengayomi semua genre. Tercatat, sejumlah band mancanegara pernah manghentak Tanah Kukar. Sebut saja Helloween, Sepultura, Fire House, Testamen, hingga Michel Learn To Rock. Saat ini, persiapan acara sedang dikebut.

Jadi, siapkan diri Anda untuk ambil bagian di acara ini.

Laporan: Asri Satar/ANTV Kutai Kartanegara

(ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya