- VIVA.co.id/Donny Adhiyasa
VIVA.co.id – Perhelatan ajang Skate Asia 2017 yang berlangsung untuk pertama kalinya di Indonesia tampaknya menyita perhatian pemerintah. Apresiasi pun muncul kala melihat antusiasme dan respon masyarakat menyaksikan pagelaran cabang olahraga rekreasi tersebut.
Ajang berlevel benua Asia ini siap digelar 6-13 Agustus 2017 di BX Rink, Bintaro, Tangerang Selatan dengan menghadirkan ratusan peserta dari 10 negara.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui perwakilannya Deputi III Bidang Pembudayaan olahraga, Raden Isnanta, yang hadir dalam upacara pembukaan Selasa 8 Agustus 2017 menegaskan komitmen untuk mendorong berkembangnya ice skating di Tanah Air. Sejumlah hal pun jadi poin dalam pemaparannya tersebut.
"Ice skating merupakan olahraga yang cukup berkembang belakangan ini, meskipun baik secara kultur mau pun alam tropis tak cocok karena dasarnya menggunakan media es. Tapi teknologi bisa memudahkan semuanya dan yang paling penting itu ternyata Indonesia punya kader (atlet) yang luar biasa permainannya," ujar Raden Isnanta kepada para wartawan.
"Dan nanti di SEA Games cabang ini akan juga mengirim delegasinya. Ini berarti kita sudah punya atlet yang mampu performa tinggi. Turnamen semacam ini juga akan memotivasi generasi berikutnya untuk semangat berlatih, karena ada event di Indonesia," ujarnya menambahkan.
Event ini merupakan kemajuan yang baik dari perkembangan olahraga ice skating di Tanah Air , dari awalnya sebagai momen hiburan dan rekreasi keluarga menjadi ke jalur prestasi.
"Selain itu, demi dapat memudahkan para atlet dan generasi baru untuk berlatih maka saya mendorong pihak swasta punya kepedulian untuk membangun venue-venue semacam ini seperti yang terjadi di sejumlah negara lain, sehingga masalah soal venue bisa lebih cepat ditangani dan prestasi akan mudah diraih."
Tercatat sebanyak 339 atlet figure skating dari 10 negara turut ambil bagian dalam Skate Asia 2017 ini. Selain atlet tuan rumah Indonesia, sejumlah negara lain yang ikut serta yakni Malaysia, Thailand, Kamboja, Vietnam, Hong Kong, China, Taiwan, Kuwait dan Uni Emirat Arab. (mus)
