Dalih Menpora Soal Melesetnya Target SEA Games 2017

Konfrensi Pers Menpora, Imam Nahrawi
Sumber :
  • Pratama Yudha Karami

VIVA.co.id – SEA Games 2017 telah resmi berakhir pada Rabu malam, 30 Agustus 2017. Upacara penutupan digelar dengan meriah di Stadion Bukit Jalil, Malaysia.

Dominasi Skuad Timnas U-23 di Piala Asia, Menpora Dito Akan Terus Maksimalkan PPLP dan SKO

Sebagian dari kontingen Indonesia pun telah pulang ke Tanah Air dengan 38 medali emas, 63 perak, dan 90 perunggu. Secara total, Tim Merah Putih pulang membawa 191 medali.

Sayangnya, perolehan medali emas tak sesuai target yang telah ditetapkan, sebanyak 55 medali emas.

Kalahkan Australia, Timnas Indonesia U-23 Didominasi Alumnus PPLP dan SKO Kemenpora

Hal itu lantas menjadi perhatian Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas selaku pihak yang bertanggung jawab. Untuk itu, ketika perhelatan terakbar se-Asia Tenggara itu usai, mereka pun langsung menggelar konferensi pers.

Bertempat di Media Center Kemenpora, Kamis 31 Agustus 2017, Menpora Imam Nahrawi didampingi oleh Kasatlak Prima, Achmad Soetjipto, serta waketum KOI, Muddai Madang, mengklarifikasi tentang apa yang menjadi kekurangan di SEA Games 2017.

Sudah Video Call, Penyerang Label Eropa Bakal Perkuat Timnas Indonesia?

Pertama, Imam mengucapkan terima kasih atas segala perjuangan seluruh atlet. Tak lupa juga dia meminta maaf atas kegagalan memenuhi target.

"Terkait dengan tidak terpenuhinya target, selain memohon maaf, tentu kami akan melakukan upaya besar dengan bekerja sama satu sama lain karena olahraga adalah soal harga diri bangsa dan harus ditangani secara serius," ujar Imam kepada wartawan.

"Semua masalah yang sangat mengganggu atlet selama ini sudah saya identifikasi dan cukup saya pahami. Keterlambatan dan kekurangan banyak hal pun sudah saya pahami juga namun sekali lagi prinsip kehati-hatian dan mengindahkan kaidah-kaidah yang berlaku adalah kaidah yang utama terutama penyelesaian akomodasi, honor dan sebagainya," jelasnya.

Selain itu, dia juga menjelaskan melesetnya target karena membengkaknya jumlah atlet yang berangkat ke Malaysia.

"Mungkin dulu pernah dibicarakan waktu SEA Games pemerintah hanya ingin memberangkatkan 250 atlet yang kita pastikan mendapat medali. Tapi demi mengakomodasi semua kepentingan akhirnya jumlahnya membengkak hingga 533 bahkan ada yang sampai berangkat sendiri tanpa pembiayaan," tambah Imam.

Terkait hal yang sama, Kasatlak Prima juga memiliki alasan tersendiri. Menurutnya, ada beberapa cabang olahraga yang tak dipertandingkan sehingga mengurangi jumlah raihan medali.

"Terkait medali sebenarnya satlak prima tak memiliki angka yang tetap. Kenapa rendah? Karena SEA Games kali ini tak mempertandingkan cabang-cabang olahraga seperti yg tertera dalam norma SEA Games sendiri. Sebanyak 10-12 disiplin olahraga tak dipertandingkan," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya