- PP PBSI
VIVA.co.id – Keberhasilan Anthony Sinisuka Ginting merengkuh gelar Korea Open Super Series 2017 menghadirkan torehan apik tersendiri dalam pencapaian bulutangkis Indonesia saat ini. Sejumlah fakta pun mencuat atas raihannya tersebut.
Kerap menjadi sektor yang disorot prestasinya, pemain kelahiran Cimahi ini seakan menjadi pemecah kebuntuan tunggal putra mengoleksi gelar di level Super Series. Hasil ini pun seakan jadi secerca cahaya harapan akan bangkitnya para arjuna Cipayung di masa datang.
Gelar pertama Anthony di Super Series ini merupakan pencapaian tunggal putra Indonesia terbaik setelah sebelumnya Sony Dwi Kuncoro terakhir memenangkan Singapura Open pada April 2016 lalu.
Pemain asal klub SGS PLN Bandung ini pun jadi tunggal putra Indonesia kelima yang mampu meraih gelar sejak format Super Series mulai digulirkan BWF pada 2007 silam.
Namanya kini sejajar dengan Taufik Hidayat, Simon Santoso, Sony Dwi Kuncoro, dan Tommy Sugiarto yang pernah memenangkan gelar di ajang Super Series.
Anthony memang seakan menjadi jawaban dari desakan pertanyaan siapakah penerus tongkat regenerasi tunggal putra setangguh para pendahulunya. Sebelumnya, performa memukau Anthony sempat dipamerkan kala mampu mengalahkan deretan pemain papan atas dunia seperti Son Wan Ho, Viktor Axelsen, Chen Long dan Jan O Jorgensen.
"Rasanya senang akhirnya bisa menjadi juara. Selama ini saya juga sempat mengalahkan pemain unggulan, artinya capaian saya kali ini bukanlah sebuah hal yang karena keberuntungan saja. Ini merupakan hasil kerja keras saya bersama pelatih dan teman-teman di tunggal putra," ungkap Anthony yang dilansir rilis resmi PBSI. (ren)
Penghancur Praveen/Melati Juara German Open 2022, China Hancur Lebur
Penghancur Praveen/Melati, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai tampil mengerikan di final German Open 2022. China dibikin hancur lebur.
