Akhir Dramatis Duel Panas Ahong Vs Theo di One Pride MMA

Rudy 'Ahong' Gunawan versus Theodorus Ginting
Sumber :
  • TvOne/Aziz

VIVA – Dominasi Rudy "Ahong" Gunawan di kelas welter One Pride MMA Pro Never Quit akhirnya habis. Fighter asal Bantar Angin Fighting Club Jakarta, takluk dari Theodorus Ginting, petarung asal Jakarta & Bali MMA.

Ahong gagal mempertahankan gelarnya, setelah kalah knock out (KO) dalam duel perebutan sabuk juara kelas welter One Pride MMA Pro Never Quit, Fight Night 30, di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu 27 Juli 2019 WIB.

Pertemuan Ahong kontra Theo (panggilan Theodorus) memang sudah panas sejak duel belum digelar. Ahong bahkan mengaku sempat menerima hinaan dari Theo, padahal ia sudah dalam posisi terkapar usai elbow keras dari sang lawan.

Meski kalah, Ahong merasa tetap menjadi juara sejati. Sebab menurutnya, ia sangat menerima kekalahan ini. Akan tetapi, Ahong sempat menyebut Theo bukan juara sejati. Sebab, Theo sempat menolak berjabat tangan saat Ahong datang kepadanya di atas oktagon pasca pertarungan.

"Saya enggak sedih. Karena walaupun saya kalah, saya bisa bersikap ksatria. Saya berani mengakui kekalahan saya. Tapi, pada saat dia menang dia tidak bisa bersikap ksatria, dia tidak respect terhadap gelar juaranya sendiri. Kenapa, dia tidak respect, menganggap rendah dan menghina lawan," ujar Ahong kepada wartawan.

"Itu bukanlah sesuatu yang patut dicontoh dari seorang juara. Seorang juara sejati adalah orang yang menghargai lawannya. Karena, bukan cuma power dan teknik, tetapi jiwa dan karakter," katanya.

Akan tetapi, situasi segera berubah beberapa saat kemudian. Sebab, Theo di luar dugaan mendatangi Ahong di fighter room sambil menitihkan air mata dan mengucapkan permintaan maafnya.

Dalam pantauan VIVA, kedua petarung ini akhirnya sepakat berdamai dengan saling berpelukan. Theo mengakui kesalahan sikapnya dan menyesal atas semua sikapnya.

"Bro maafin gue," ucap Theo kepada Ahong. Sesaat berselang, Ahong pun menerima permintaan maaf lawannya. "Ya bro, enggak apa-apa, santai," kata Ahong.

Kepada wartawan, Theo juga mengaku menyesal atas sikapnya. Pada akhirnya Theo mengakui bahwa Ahong adalah petarung yang luar biasa dan layak menjadi juara.