Pernah Jadi Bankir, Bos Inalum Pede Dapat Pinjaman Caplok Freeport

Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum), Budi Gunadi Sadikin
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Fikri Halim

VIVA – PT Inalum mengaku ada 11 Bank yang akan memberikan pinjaman untuk mendanai pembelian divestasi saham PT Freeport Indonesia. Setidaknya butuh dana sebesar US$3,85 miliar atau setara Rp55 triliun untuk bisa menguasai 51 persen saham perusahaan asal paman sam itu. 

Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi Sadikin tidak mau buka suara terkait siapa yang akan memberikan pinjaman. Namun, sebagai mantan Bankir, dia yakin bisa memperoleh dana tersebut. 

"Kalau bank-banknya enggak perlu diomongin. Udah lah, aku bankir, pasti bisa dapet duitnya," kata Budi ditemui di Menara Batavia, Jakarta, Rabu, 8 Agustus 2018. 

Sebelumnya, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno membocorkan bahwa bank asal Jepang, yaitu Bank Mitsubishi yang akan memimpin pemberian fasilitas pinjaman untuk mencaplok Freeport. Namun, Budi belum mau mengakui hal tersebut. Yang jelas, kata dia, pihaknya akan memperoleh pinjaman dari 11 Bank. 

"Iya, 11 Bank," kata Mantan Direktur Utama Bank Mandiri Tbk itu. 

Sementara itu, terkait dengan pemberian hak partisipasi sebesar 10 persen kepada Pemerintah Daerah, Budi mengaku sudah bertemu dengan Gubernur Papua. Ia pun berharap proses itu berjalan lancar karena penandatanganan akan dilakukan dalam waktu dekat ini.

"Sudah ngobrol dengan Pak Gubernur dan mudah-mudahan lancar," ujarnya. 

Ia juga mengakui ada cicilan yang harus dibayar Pemerintah Daerah untuk memperoleh saham tersebut. 

"Kita bantu. Lagi dibicarakan sama Pemda, tapi sudah mulai bicara," ujarnya.